“Ada juga surat dari Kementerian ATR/BPN Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah No: AT.02.02/344-33.06/II/2022 tanggal 4 Februari 2022 perihal Permohonan Personil Pengamanan Pelaksanaan Inventarisasi dan Identifikasi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jateng,” imbuh Iqbal.
Baca juga: Ganjar Temui Warga Desa Wadas, Minta Maaf dan Ajak Dialog
Siswanto (30), seorang warga Desa Wadas membantah pernyataan polisi yang menyebut mereka hendak bertindak rusuh dengan barang bukti sejumlah senjata tajam.
Menurut Siswanto, senjata tajam yang dimaksud adalah peralatan milik warga yang biasa dipakai untuk bertani di ladang dan membuat kerajinan bambu.
“Saat ratusan polisi merangsek ke Wadas, ada warga yang sedang menganyam besek (kerajinan bambu) pakai pisau. Langsung dibawa polisi,” katanya dikutip dari Kompas.com (9/2/2022).
Hingga Selasa (8/2/2022) malam, Siswanto menyebut aparat gabungan bersenjata lengkap masih banyak yang berjaga di Desa Wadah.
Hal tersebut membuat warga desa tidak berani untuk keluar rumah.
Siswanto kembali menyampaikan kekecewaan warga Desa Wadah terhadap aksi aparat keamanan yang justru bertindak anarkis terhadap warga.
“Tidak mungkin berani kami melawan aparat yang jumlahnya ratusan, kami hanya warga biasa. Yang hanya bisa kami lakukan saat itu cuma berdoa, mujahadah di masjid,” ungkapnya.
Terkait dengan kericuhan yang terjadi di Desa Wadas, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga Desa Wadas untuk tidak perlu takut.
“Ini hanya pengukuran saja kok jadi tidak perlu ada yang ditakuti,” kata Ganjar dikutip dari Kompas.com (8/2/2022).
Ganjar memastikan proses pengukuran lahan milik warga yang dikawal ratusan polisi tersebut dilakukan tanpa ada kekerasan.
“Jadi jangan khawatir, ada niatan baik, tidak ada kekerasan. Siapapun tolong letakkan pada pondasi yang sama. Teman-teman mau mengukur, sehingga nantinya soft-lah semua,” jelas Ganjar.
Ganjar lalu meminta maaf kepada warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo pasca-penangkapan sejumlah warga Desa Wadas dalam kegiatan pengukuran lahan yang terjadi pada Selasa (8/2/2022).
"Saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan wabilkhusus kepada masyarakat di Desa Wadas," kata Ganjar Pranowo dalam konferensi pers, seperti dilansir dari Kompas TV, Rabu (9/2/2022).
Ganjar menyampaikan, sejumlah warga yang diamankan pihak kepolisian di tengah kegiatan kemarin juga akan dibebaskan.
"Kemarin malam cukup intens komunikasi dengan Pak Kapolda untuk memantau perkembangan di Purworejo, wabilkhusus di Wadas. Kami sepakat masyarakat yang kemarin diamankan akan dilepas," ujar dia.
Baca juga: Ganjar Pranowo: Saya Minta Maaf kepada Masyarakat Desa Wadas
(Sumber: Kompas.com/Tatang Guritno, Ika fitriana | Editor: Muhammad Idris, Bagus Santosa, Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.