Hingga akhir abad ke-15, kota ini makmur sebagai titik transit dalam perdagangan yang dilakukan antara Laut Merah dan Mediterania, dikutip dari Britannica.
Namun, kota ini mengalami periode penurunan yang berkepanjangan karena penyakit epidemik dan kelalaian administratif pada abad ke-16.
Pada akhir ke-18, jejak kemegahan Alexandria sebagian besar telah lenyap.
Pada saat pasukan Prancis menginvasi Mesir pada 1798, Alexandria telah direduksi menjadi kota berpenduduk sekitar 10.000 jiwa, terutama karena perannya dalam jaringan maritim Turki Utsmani.
Kota ini kemudian berkembang sebagai pusat utama industri kapas yang sedang marak di abad ke-19. Meski demikian, Alexandria tak lagi memiliki banyak kesamaan dengan kota metropolitan kuno.
Kebangkitan kota di abad ke-19, membawa perubahan besar dalam identitas kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.