Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kanker Sedunia, Kenali Kebiasaan Pemicu dan Gejalanya

Kompas.com - 04/02/2022, 15:31 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day) diperingati setiap 4 Februari.

Kampanye tahun ini mengusung tema “Close the Care Gap” atau Tutup Kesenjangan Perawatan.

Dilansir dari laman World Cancer Day, tema “Close the Care Gap” ditujukan untuk memahami dan mengakui ketidakadilan dalam perawatan kanker di seluruh dunia.

Kanker diketahui merupakan permasalahan kesehatan serius di Indonesia dan dunia.

Terlebih, penyakit ini dapat menyerang semua usia mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa.

Baca juga: Mengapa Laki-laki Bisa Terkena Kanker Payudara? Ini Kata Dokter

Jenis kanker yang paling banyak diidap di Indonesia

Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, total kasus kanker di Indonesia mencapai 396.914 kasus dengan total kematian hingga 234.511 pada 2020.

Sementara itu, kasus kanker yang paling banyak diidap di Indonesia adalah kanker payudara dan kanker serviks (leher rahim).

Pada 2020, penderita kanker payudara dan kanker leher rahim di Indonesia tercatat masing-masing sebanyak 65.858 dan 36.633 kasus.

Baca juga: Cegah dan Deteksi Dini Kanker, Inilah Cara Merawat Payudara

Lantas, apa saja kebiasaan yang bisa memicu kanker?

Ilustrasi kemoterapi, penemuan kemoterapi, terapi pengobatan kanker. Penemuan kemoterapi awalnya diciptakan sebagai senjata perang di masa Perang Dunia II.SHUTTERSTOCK/Image Point Fr Ilustrasi kemoterapi, penemuan kemoterapi, terapi pengobatan kanker. Penemuan kemoterapi awalnya diciptakan sebagai senjata perang di masa Perang Dunia II.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof Aru W Sudoyo menjelaskan bahwa ada tiga garis besar faktor risiko seseorang menderita kanker.

Keseluruhannya bersumber dari lingkungan, termasuk faktor kebiasaan.

“Sebenarnya ada satu lagi, faktor gen. Tapi kali ini tidak banyak bahkan mungkin dari seratus persen cuma 10-15 persen saja karena faktor gen ini, sisanya 90-95 persen itu karena faktor lingkungan,” kata Aru, seperti dikutip Kompas.com (9/10/2019).

Baca juga: Berkaca dari Kasus Kak Seto, Berikut Gejala, Penyebab, hingga Pencegahan Kanker Prostat

1. Merokok jadi penyebab terbesar kanker

Merokok menjadi penyebab terbesar kanker.

Dari 514.000 kasus kematian penderita kanker, 164.000 disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Rokok dapat menyebabkan seseorang terkena kanker paru-paru, mulut, larynx, pharynx, esophagus, dan kolon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com