Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Binary Option, Alasan Mengapa Disebut Judi dan Bahayanya

Kompas.com - 03/02/2022, 17:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini Binary Option menjadi topik yang hangat dibicarakan di masyarakat.

Hal itu karena munculnya para korban yang mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah.

Binary Option disebut-sebut sebagai salah satu bentuk investasi. Akan tetapi sistem itu beroperasi secara ilegal di Indonesia.

Apa itu Binary Option?

Baca juga: Apa Itu Binary Option, Bagaimana Legalitasnya di Indonesia?

Apa itu Binary Option?

Melansir Investopedia, 14 Mei 2021, Binary Option adalah produk keuangan di mana pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi diberi opsi atau pilihan.

Binary Option bergantung pada hasil dari proposisi "ya atau tidak", oleh karena itu dinamakan "biner".

Binary Option dijalankan secara otomatis, yang berarti keuntungan atau kerugian secara otomatis dikreditkan atau didebit ke akun pengguna saat opsi tersebut kedaluwarsa.

Pilihannya hanya ada dua, pengguna Binary Option bisa menerima pembayaran atau kehilangan seluruh investasi mereka.

Baca juga: Alasan Pemerintah Blokir 92 Situs Binary Option dan 336 Situs Robot Trading

Cara kerja seperti judi

Cara kerjanya contohnya sebagai berikut, pengguna Binary Option diminta menebak harga saham perusahaan X, apakah akan berada di atas 25 dolar pada 22 April 2021, pukul 10.45.

Pengguna memilih opsi "ya" (yang artinya akan lebih tinggi) atau "tidak" (akan lebih rendah).

Misalnya pengguna berpikir harga akan diperdagangkan di atas 25 dolar pada tanggal dan waktu tersebut. Dia kemudian bersedia mempertaruhkan 100 dolar pada perdagangan.

Jika saham perusahaan X diperdagangkan di atas 25 dolar pada tanggal dan waktu tersebut, pengguna menerima pembayaran sesuai dengan persyaratan yang disepakati. Misalnya jika pembayarannya 70 persen, broker biner mengkredit akun trader dengan 70 dolar.

Akan tetapi jika harga diperdagangkan di bawah 25 dolar pada tanggal dan waktu tersebut, pengguna itu salah dan kehilangan investasi 100 dolar dalam perdagangan.

Melansir Investor, Binary Option tidak memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual aset yang ditentukan.

Baca juga: Sudah Diblokir dari Tahun Lalu, Kenapa Binary Option Masih Marak?

Bahaya Binary Option

Di Amerika Serikat, penipuan menggunakan Binary Option banyak dilaporkan. Keluhan-keluhan tersebut setidaknya terbagi dalam tiga kategori:

  1. Penolakan untuk mengkredit akun pelanggan atau mengembalikan dana kepada pelanggan
  2. Pencurian identitas
  3. Manipulasi perangkat lunak untuk menghasilkan kerugian perdagangan.

Pada keluhan pertama, pelanggan telah menyetor uang ke akun perdagangan opsi biner mereka dan yang kemudian didorong oleh "broker" melalui telepon untuk menyetor dana tambahan ke akun pelanggan.

Ketika pelanggan kemudian mencoba untuk menarik deposit asli mereka atau pengembalian yang telah dijanjikan, platform perdagangan diduga membatalkan permintaan penarikan pelanggan, menolak untuk mengkredit akun mereka, atau mengabaikan panggilan telepon dan email mereka.

Kemudian ada juga Binary Option berbasis internet yang mengumpulkan informasi pelanggan (termasuk salinan kartu kredit pelanggan, paspor, dan SIM) untuk penggunaan tidak bertanggungjawab.

Selain itu pada keluhan ketiga, Binary Option berbasis internet memanipulasi perangkat lunak perdagangan untuk mendistorsi harga dan pembayaran opsi biner.

Misalnya, ketika perdagangan pelanggan "menang", hitungan mundur hingga kedaluwarsa diperpanjang secara sewenang-wenang sampai perdagangan menjadi kerugian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com