KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm sebagai booster atau vaksin lanjutan.
Melalui laman resmi BPOM, Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan bahwa vaksin Sinopharm digunakan sebagai vaksin booster yang bersifat homolog.
Homolog di sini artinya vaksinasi dosis ketiga menggunakan jenis vaksin yang sama seperti saat vaksinasi dosis pertama dan kedua.
Lantas, apa saja fakta vaksin Sinopharm?
Baca juga: Vaksin Sinopharm Kantongi Izin Penggunaan Darurat BPOM sebagai Booster
Melansir Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (7/5/2021), vaksin Sinopharm adalah vaksin virus corona produksi Beijing Bio-Institute Biological, China.
Vaksin ini berjenis inactivated vaccine yang disebut dengan SARS-CoV-2-Vaccine (Vero Cell).
Inactivated vaccine adalah vaksin dengan menggunakan partikel virus yang telah dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus, tanpa risiko menimbulkan penyakit yang serius.
Baca juga: Ini Jenis Vaksin yang Diprioritaskan untuk Vaksinasi Booster Awal 2022
Melansir dari laman Universitas Gadjah Mada, (22/6/2021), Prof. Zullies Ikawati, PhD. Apt., menuliskan bahwa vaksin Sinopharm memiliki efikasi sebesar 78 persen, didasarkan pada uji klinik di Uni Emirat Arab.
“Karena memiliki platform yang sama dengan vaksin Sinovac (yaitu virus yang diinaktivasi), maka profil efek samping samping (vaksin Sinopharm) juga mirip, di mana frekuensi kejadian efek sampingnya adalah 0.01 persen atau terkategori sangat jarang,” jelas Prof. Zullies dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: 3 Perbedaan Vaksin Sinopharm dan Sinovac
Prof. Zullies menyampaikan bahwa efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin Sinopharm yang banyak dijumpai adalah efek samping lokal yang ringan.
Seperti nyeri atau kemerahan di area kulit yang disuntik, serta beberapa efek samping sistemik seperti sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, dan batuk.
Namun, efek samping tersebut akan segera membaik dan umumnya tidak sampai membutuhkan pengobatan lebih lanjut.
Untuk itu masyarakat yang nantinya mendapat vaksin Sinopharm tak perlu khawatir. Sebab, hasil evaluasi terhadap uji klinik yang melibatkan ribuan orang di berbagai dunia menunjukkan bahwa manfaat vaksin ini jauh melebihi efek sampingnya.
Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinopharm sebagai Vaksin Booster
Penny menyebut, aspek keamanan penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Sementara itu, frekuensi, jenis, dan tingkat keparahan efek samping setelah pemberian vaksin dosis ketiga ini akan lebih rendah dibanding saat pemberian dosis pertama dan kedua.