Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Terlalu Lama atau Terlalu Singkat, Ini Durasi Tepat Berolahraga

Kompas.com - 03/02/2022, 15:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Durasi atau lama waktu berolahraga menentukan manfaat kesehatan yang akan kita dapatkan.

Jika terlalu singkat, maka manfaat tak akan maksimal. Jika terlalu lama, energi dan otot justru akan terforsir dan kita berisiko menderita berbagai gangguan kesehatan.

Olahraga sendiri dilakukan dengan beragam tujuan. Mulai dari membentuk tubuh, mengusir berbagai penyakit, hingga meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik.

Seperti dikuti dari New York Times, jika ingin meningkatkan peluang hidup sehat lebih lama, sebaiknya setiap orang melakukan setidaknya 7000 langkah per hari. Atau melakukan olahraga ringan seperti jogging, bersepeda, tenis atau berenang.

Studi menyatakan, jenis olahraga yang tepat dan dilakukan dalam jumlah atau durasi yang tepat benar menurunkan risiko kematian dini hingga hampir 70 persen.

Baca juga: Jangan Dilewatkan, Ini Manfaat Tersembunyi Pendinginan Selepas Olahraga

Durasi olahraga yang tepat

Penelitian tahun 2018 yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyebutkan bahwa 10 persen kematian dewasa Amerika usia 40 hingga 70 tahun dipicu oleh kurangnya berolahraga.

Lantas berapa durasi olahraga yang tepat yang bisa digunakan untuk meminimalkan risiko kematian dini?

Ilustrasi olahraga.UNSPLASH/GABIN VALLET Ilustrasi olahraga.
Mengutip dari Clean Eating, jika bertujuan untuk mempertahankan kualitas hidup dan meminimalkan risiko kematian dini, maka olahraga dalam durasi lama bukanlah solusi.

Berolahragalah hingga keluar keringat dalam durasi secukupnya saja. Asal dilakukan dengan semangat, manfaat pun bisa didapat.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine menyarankan agar masing-masing individu berolaharaga sekitar 150 menit dalam seminggu. Durasi ini jika dibagi 7 hari, maka didapatkan angka rata-rata 22 menit dalam sehari.

Baca juga: 4 Jenis Olahraga Ringan yang Membuat Awet Muda

Angka 150 menit ini didapatkan dari penelitian yang melibatkan 400.000 dewasa yang berpartisipasi dalam National Health Interview Survey dari tahun 1997 ke 2003.

Penelitian ini mengamati aktivitas olahraga masing-masing peserta dengan berbagai gangguan penyakit yang menghampiri dan juga kualitas hidup yang terbentuk.

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan temuan bahwa peserta yang melakukan olahgara 150 menit dalam seminggu mengalami peningkatan kualitas hidup yang signifikan.

Dan mereka yang memiliki total durasi 150 menit dalam seminggu namun dengan jenis gerakan yang lebih semangat, mengalami peningkatan kualitas hidup yang jauh lebih baik lagi.

Jadi, berolahraga berlari selama 22 menit setiap hari akan lebih bisa meningkatkan kualitas hidup daripada hanya berolahraga dengan berjalan kaki saja. 

Jika hanya ingin meminimalkan risiko kematian dini, berolahraga dengan durasi 22 menit per hari cukup bisa memberi manfaat.

Dalam artian, untuk bisa menua dengan sehat, Anda tak perlu berlama-lama mendekam di pusat kebugaran hingga semua energi terkuras habis.

Cukup ambil durasi pas dalam berolahraga, yaitu 22 menit, maka risiko peluang terjadinya beberapa penyakit kronis akan menurun landai. 

Baca juga: Minuman yang Tepat untuk Menemani Olahraga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com