Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Ingin Ainun Najib, Founder KawalCovid19, Pulang ke Indonesia...

Kompas.com - 02/02/2022, 07:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keinginannya untuk memulangkan Ainun Najib, salah satu pemuda Nahdlatul Ulama (NU) yang saat ini bekerja di Singapura.

Keinginannya ini disampaikan saat berpidato di acara Pengukuhan Pengurus Besar dan Hari Lahir ke-96 NU di Balikpapan, Senin (31/1/2022).

"Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak lagi, beliau ini kerja di Singapura, sudah lama. Setahun lalu saya kenal, ngerjain ini semuanya, apa pun bisa. Masih muda sekali, namanya Mas Ainun Najib, NU," kata Jokowi dalam pidatonya yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretarian Presiden RI.

"Tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali, jadi kalau diajak ke sini harus bisa menggaji yang lebih gede dari Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai, kalau beliau yang ngendiko, digaji berapa pun, bismillah pasti mau," sambungnya.

Baca juga: Apa Itu RUU HIP yang Dipersoalkan NU dan Muhammadiyah?

Sebagai informasi, Ainun Najib merupakan praktisi teknologi informasi yang membentuk tim KawalCovid19 untuk mengawal informasi terkait persebaran virus corona di Indonesia.

Ia juga sebelumnya pernah membentuk platform serupa ketika pemilu, yaitu Kawal Pemilu pada 2019.

Dalam pidatonya, Jokowi juga berharap agar NU memiliki database yang berisi data lengkap para jemaah.

Menurutnya, hal itu sangat mungkin dilakukan karena NU memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dan mengetahui persoalan itu.

"Saya membayangkan beberapa waktu ke depan, NU memiliki database jamaah yang lengkap dan canggih dengan bantuan teknologi digital, sangat mungkin," jelas dia.

Baca juga: Sejarah Berdirinya NU, Selamat Milad Ke-96 Nahdlatul Ulama!


Harapan Jokowi soal NU

Foto akun Instagram resmi presiden @jokowi: Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terpilih, Yahya Cholil Staquf, di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (29/12/2021). Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Foto akun Instagram resmi presiden @jokowi: Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terpilih, Yahya Cholil Staquf, di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (29/12/2021).

Tak hanya itu, Jokowi juga membayangkan NU memiliki marketplace sendiri yang bisa menjadi tempat interaksi antara produsen dan konsumen NU.

Jokowi juga mengharapkan adanya platform edutech untuk memberikan fasilitas bagi jutaan santri yang mengaji kepada para kiai dan ilmuwan.

"Saya membayangkan dalam waktu segera NU mempunyai platform edutech, yang juga mempunyai platform learning management system yang handal, yang memfalistasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknolog, dan enterpreneur, di mana pun dan kapan pun secara mudah dan murah," ujarnya.

Sebagai sebuah organisasi, Jokowi menyebut NU memiliki jaringan yang sangat luas, baik tingkat nasional maupun luar negeri.

Baca juga: Harlah Ke-95 NU, Bagaimana Sejarah Pendirian Nahdlatul Ulama?

Menurut dia, jaringan ini berpotensi menjadi kekuatan besar yang potensial untuk menyelesaikan persoalan bangsa dan kemanusiaan.

"Semua potensi itu perlu dijahit, perlu dirajut dalam rumah besar NU sehingga NU bisa semakin berperan dalam kemandirian dan kemajuan bangsa," kata Jokowi.

Tak lupa, Jokowi juga berterima kasih kepada NU atas kiprahnya dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.

Ia menuturkan, NU secara konsisten telah mendorong moderasi beragama dan bertoleransi, serta menunjukkan wajah Islam yang teduh dan ramah di mata dunia.

"Terima kasih atas kontribusinya selama ini, kini dan nanti," ucap Jokowi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Muhammadiyah Didirikan di Yogyakarta, Bagaimana Awal Mulanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com