Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Ekuiluks Bakal Terjadi di 36 Kota di Indonesia, Apa Itu?

Kompas.com - 21/01/2022, 13:30 WIB
Rendika Ferri Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Fenomena astronomi ekuiluks menyambangi daerah di Indonesia mulai 20 Januari 2022.

Dikutip dari Lapan,  ekuiluks adalah fenomena astronomis ketika panjang siang tepat sama dengan panjang malam, yakni 12 jam.

Apa itu ekuiluks? Di mana saja lokasi yang akan merasakan fenomena ekuiluks?

Berikut penjelasannya:

Baca juga: Mengenal Ekuiluks, Saat Durasi Siang dan Malam Tepat 12 Jam

Apa itu ekuiluks?

Ekuiluks terjadi ketika panjang siang tepat sama dengan panjang malam sebesar 12 jam. Tanggal terjadinya ekuiluks bergantung dengan lintang geografis pengamat.

Ekuiluks dapat terjadi beberapa hari, pekan bahkan beberapa bulan sebelum atau setelah ekuinoks.

Ekuiluks dapat terjadi ketika solstis, dengan nilai deklinasi Matahari = kemiringan sumbu Bumi (=23°26′). Dikarenakan deklinasi Matahari tidak mungkin melebihi kemiringan sumbu Bumi, maka kita dapat menentukan koordinat mana sajakah yang tidak memungkinkan terjadi ekuiluks.

Sementara itu, ekuinoks adalah fenomena astronomis ketika lintasan semu harian Matahari berimpit dengan garis katulistiwa.

Dilansir dari Kompas.com, Ekuiluks hanya fenomena astronomi biasa, tidak berdampak apa pun ke kehidupan manusia.

Meskipun demikian, langit akan mulai tampak terang ketika terjadi aram beberapa menit sebelum Matahari terbit (sebagai fajar) maupun beberapa menit setelah Matahari terbenam (sebagai senja).

Aram terjadi dikarenakan oleh pembiasan sinar Matahari oleh atmosfer Bumi, sehingga saat Matahari terbenam, langit tidak seketika gelap dan menjelang Matahari terbit, langit tidak seketika terang.

Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa Lapan BRIN Andi Pangerang mengatakan, tanggal terjadinya ekuiluks bergantung dengan lintang geografis pengamat.

"Ekuiluks dapat terjadi beberapa hari, beberapa pekan, bahkan beberapa bulan sebelum atau setelah ekuinoks," kata Andi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Fenomena Ekuinoks September, Siang Jadi Lebih Panjang dari Malam

Daerah yang mengalami ekuiluks

Ada tiga ibu kota provinsi yang akan mengalami ekuiluks, yakni:

  1. Tanjungselor (Kalimantan Utara) pada 27 Januari
  2. Medan (Sumatera Utara) pada 10 Februari
  3. Banda Aceh (NAD) pada 25 Februari.

Selain 3 kota tersebut, ada 36 kota lainnya di lima provinsi berbeda yang juga akan mengalami ekuiluks sejak 20 Januari hingga 26 Februari mendatang, yakni:

  1. Subulussalam (NAD): 20 Januari
  2. Sidikalang (Sumatera Utara): 24 Januari
  3. Pulau Subi (Kep. Riau): 28 Januari
  4. Pematangsiantar (Sumatera Utara): 29 Januari
  5. Kisaran (Sumatera Utara): 30 Januari
  6. Tanjungbalai (Sumatera Utara): 30 Januari
  7. Anambas (Kepulauan Riau): 31 Januari
  8. Kabanjahe (Sumatera Utara): 2 Februari
  9. Berastagi (Sumatera Utara):4 Februari
  10. Tapaktuan (Sumatera Utara): 5 Februari
  11. Tebingtinggi (Sumatera Utara) : 6 Februari
  12. Tarakan (Kalimantan Utara): 6 Februari
  13. Kutacane (NAD): 9 Februari
  14. Deli Serdang: 9 Februari
  15. Tanjungmorawa: 9 Februari
  16. Lubukpakam (Sumatera Utara): 9 Februari
  17. Binjai (Sumatera Utara): 10 Februari
  18. Tahuna (Sulawesi Utara): 10 Februari
  19. Blangpidie (NAD) : 12 Februari
  20. Stabat (Sumatera Utara): 12 Febuari
  21. Pulau Natuna (Kepulauan Riau): 13 Februari
  22. Pangkalanbrandan (Sumatera Utara): 14 Februari
  23. Blangkejeren (NAD): 14 Februari
  24. Melongguane (Sulawesi Utara): 15 Februari
  25. Meulaboh (NAD): 16 Februari
  26. Nunukan (Kalimantan Utara): 17 Februari
  27. Langsa (NAD): 18 Februari
  28. Takengon (NAD): 20 Februari
  29. Dampulis (Sulawesi Utara) : 21 Februari
  30. Benermeriah (NAD): 21 Februari
  31. Lhoksumawe (NAD): 23 Februari
  32. Bireuen (NAD): 23 Februari
  33. Sigli (NAD): 24 Februari
  34. Jantho (NAD): 24 Februari
  35. Miangas (Sulawesi Utara): 25 Februari
  36. Sabang (NAD): 26 Februari

Sebagaimana dengan ekuinoks, ekuiluks dapat terjadi dua kali setahun. Fenomena ini akan terjadi kembali pada 15 Oktober (Sabang) hingga 18 November (Subulussalam) mendatang.

Baca juga: Fenomena Salju Turun di Arab Saudi, Tepat Saat Tahun Baru

Dengan kata lain, ekuiluks dapat terjadi ketika ekuinoks jika dan hanya jika Bumi (ataupun planet lainnya) tidak memiliki atmosfer, sehingga tidak membuat ufuk tampak lebih rendah dari ufuk sejati karena pembiasan atmosfer.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ellyvon Pranita | Editor: Bestari Kumala Dewi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com