Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abdel Mengaku Masih Pakai Sabu Saat Memandu Acara Mamah Dedeh, Ini Gejalanya

Kompas.com - 10/01/2022, 19:25 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Dampak jangka pendek-panjang

Di samping itu, Enjeline juga menjelaskan apa saja dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang bagi pengguna sabu.

Untuk dampak jangka pendek, yakni:

  1. Perubahan suasana perasaan (jadi bersemangat ataupun jadi mudah tersinggung), interaksi sosial terganggu, daya nilai terganggu karena kadang menjadi paranoid, kecanduan sabu.
  2. Bila tidak menggunakan akan menjadi depresi, cemas, mudah lelah, tidak bisa tidur, tidak pede, mudah kebingungan

Sedangkan, untuk dampak jangka panjang, yakni:

  1. Penuaan dini, tubuh menjadi kurus, kelainan pada area mulut, gigi dan gusi.
  2. Gangguan fungsi otak seperti merusak memori, susah berpikir, susah fokus.
  3. Overdosis seperti demam, nyeri dada, nyeri kepala, otot kaku, kejang, serangan stroke, serangan jantung, kematian.

Baca juga: Sejarah Kazakhstan, Negara Paling Makmur di Asia Tengah

Berbeda dengan putaw

Sebelumnya, Abdel mengungkapkan juga bahwa dirinya sempat mengggunakan putaw.

Putaw adalah heroin jenis opioid, sifat depresan. Hal ini kebalikan dari sabu yang merupakan methamfetamin.

Enjeline menyampaikan, putaw memang tingkat kecanduannnya tinggi, karena jika putus obat, maka semua badan terasa sakit.

"Biasanya orang kecanduan putaw dulu, sekarang bisa jadi kecanduan sabu, karena putaw atau herois susah didapatkan, tapi reaksi beda 180 derajat," ujar Enjeline.

"Berbeda dengan sabu, kalau sabu biasanya rasa semangatnya yang dicari orang-orang," lanjut dia.

Selain itu, putaw membuat penggunanya menjadi rileks, high, dan sangat tenang. Tapi, jika efeknya sudah hilang, pengguna akan mengalami kesakitan di seluruh tubuh.

Hal ini lah yang kemudian penggunanya bakal ketagihan memakai putaw supaya tidak mengalami sakit badan.

"Kalau putaw pakainya dengan di-drag atau disuntik, efeknya yang berbahaya dari perilaku ini adalah HIV," ujar Enjeline.

Baca juga: Resep Umur Panjang Cegah Hipertensi dan Penyakit Jantung dengan Teh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com