Di samping itu, Enjeline juga menjelaskan apa saja dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang bagi pengguna sabu.
Untuk dampak jangka pendek, yakni:
Sedangkan, untuk dampak jangka panjang, yakni:
Baca juga: Sejarah Kazakhstan, Negara Paling Makmur di Asia Tengah
Sebelumnya, Abdel mengungkapkan juga bahwa dirinya sempat mengggunakan putaw.
Putaw adalah heroin jenis opioid, sifat depresan. Hal ini kebalikan dari sabu yang merupakan methamfetamin.
Enjeline menyampaikan, putaw memang tingkat kecanduannnya tinggi, karena jika putus obat, maka semua badan terasa sakit.
"Biasanya orang kecanduan putaw dulu, sekarang bisa jadi kecanduan sabu, karena putaw atau herois susah didapatkan, tapi reaksi beda 180 derajat," ujar Enjeline.
"Berbeda dengan sabu, kalau sabu biasanya rasa semangatnya yang dicari orang-orang," lanjut dia.
Selain itu, putaw membuat penggunanya menjadi rileks, high, dan sangat tenang. Tapi, jika efeknya sudah hilang, pengguna akan mengalami kesakitan di seluruh tubuh.
Hal ini lah yang kemudian penggunanya bakal ketagihan memakai putaw supaya tidak mengalami sakit badan.
"Kalau putaw pakainya dengan di-drag atau disuntik, efeknya yang berbahaya dari perilaku ini adalah HIV," ujar Enjeline.
Baca juga: Resep Umur Panjang Cegah Hipertensi dan Penyakit Jantung dengan Teh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.