Pakar Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Ali Khomsan mengatakan, masyarakat perlu memahami berapa kadar gula pada tubuh pada saat puasa (tidak makan) selama 8 jam dan kondisi kadar gula setelah makan.
Adapun kadar gula darah setelah berpuasa (tidak makan) selama 8 jam adalah 70-100 mg/dL dan 2 jam setelah makan adalah kurang dari 140 mg/dL.
"Kadar gula meningkat seiring dengan terjadinya kegemukan yg pada pria kegemukan mudah terjadi setelah usia 40 tahun karena faktor kemakmuran, kesejahteraan, dan tercukupinya kebutuhan ekonomi," ujar Ali saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/1/2022).
Sementara, pada usia 20-30 tahun kegemukan bisa saja terjadi (apalagi yang mewarisi kegemukan dari orangtua). Hal ini juga bisa memicu kadar gula darah pada seseorang.
Sementara itu, bila kadar gula terlanjur tinggi maka konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah (IG kurang dari 55) dianjurkan mengonsumsi bahan pangan sebagai berikut:
Ali mengungkapkan, salah satu cara menurunkan kadar gula darah memang menggunakan insulin.
Tetapi, insulin diperlukan sesuai dengan anjuran dokter.
"Insulin diperlukan jika memang pankreas sudah mengalami kerusakan cukup parah sehingga insulin alami tidak mencukupi untuk transportasi gula darah," kata Ali.
Baca juga: Benarkah Mengonsumsi Telur Setiap Hari Meningkatkan Risiko Diabetes?
Di antara gejala yang paling umum dari kadar glukosa darah tinggi adalah:
Gejala utama kadar gula darah yang rendah adalah:
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) menginformasikan mengenai anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak per hari.
Angka tersebut sudah sesuai dengan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.
Dokter sekaligus ahli nutrisi, dr Tan Shot Yen mengatakan, ada 15 tanda seseorang kecanduan gula.
Berikut rinciannya:
Tan menjelaskan, hal yang perlu diperhatikan masyarakat adalah kadar Angka Kecukupan Gizi (AKG) gula yang tidak tercantum pada label komposisi.
"Karena gula adalah produk pabrik yang tidak dibutuhkan manusia. Manusia butuh karbohidrat, yang oleh tubuh dipecah dan diurai otomatis menjadi gula darah," ujar Tan saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Minggu (9/1/2022).
Lebih lanjut, gula dalah bagian dari karbohidrat sederhana atau kompleks.
Nantinya, gula akan diserap oleh usus dengan kecepatan yang berbeda, sedangkan karbohidrat kompleks dengan serat lebih banyak maka lebih lambat dicerna menjadi gula darah.
Kemudian, gula diedarkan ke seluruh tubuh dalam bentuk gula darah.
Peran gula darah di sini digunakan untuk tubuh untuk menghasilkan energi atau tenaga dan kerja organ (termasuk otak).
"Jika gula tidak dipakai langsung jadi tenaga, gula disimpan oleh hormon insulin dalam hati, otot, dan lemak," ujar Tan.
Baca juga: Cegah Diabetes, Hindari Jenis Karbohidrat Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.