Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Bisa Menyerang Usia Muda di Bawah 30 Tahun, Simak Gejalanya

Kompas.com - 09/01/2022, 18:56 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

 

Kadar gula dalam darah

Pakar Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Ali Khomsan mengatakan, masyarakat perlu memahami berapa kadar gula pada tubuh pada saat puasa (tidak makan) selama 8 jam dan kondisi kadar gula setelah makan.

Adapun kadar gula darah setelah berpuasa (tidak makan) selama 8 jam adalah 70-100 mg/dL dan 2 jam setelah makan adalah kurang dari 140 mg/dL.

"Kadar gula meningkat seiring dengan terjadinya kegemukan yg pada pria kegemukan mudah terjadi setelah usia 40 tahun karena faktor kemakmuran, kesejahteraan, dan tercukupinya kebutuhan ekonomi," ujar Ali saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/1/2022).

Sementara, pada usia 20-30 tahun kegemukan bisa saja terjadi (apalagi yang mewarisi kegemukan dari orangtua). Hal ini juga bisa memicu kadar gula darah pada seseorang.

Sementara itu, bila kadar gula terlanjur tinggi maka konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah (IG kurang dari 55) dianjurkan mengonsumsi bahan pangan sebagai berikut:

  • Umbi-umbian, kentang, dan talas yang dapat menggantikan beras
  • Buah-buahan yang dianjurkan seperti apel dan pear
  • Segala jenis sayuran

Ali mengungkapkan, salah satu cara menurunkan kadar gula darah memang menggunakan insulin.

Tetapi, insulin diperlukan sesuai dengan anjuran dokter.

"Insulin diperlukan jika memang pankreas sudah mengalami kerusakan cukup parah sehingga insulin alami tidak mencukupi untuk transportasi gula darah," kata Ali.

Baca juga: Benarkah Mengonsumsi Telur Setiap Hari Meningkatkan Risiko Diabetes?

Gejala gula darah tinggi dan rendah

Di antara gejala yang paling umum dari kadar glukosa darah tinggi adalah:

  1. Sering kehausan
  2. Sering buang air kecil
  3. Penglihatan kabur
  4. Kelelahan
  5. Berkurangnya kemampuan untuk menyembuhkan luka

Gejala utama kadar gula darah yang rendah adalah:

  1. Kecemasan
  2. Berkeringat
  3. Tremor
  4. Kelaparan
  5. Sifat mudah marah

Anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak per hari

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) menginformasikan mengenai anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak per hari.

  • Anjuran konsumsi gula/orang/hari adalah 10 persen dari total energi (200 kkal) atau setara dengan gula 4 sendok makan/orang/hari, atau 50 gram/orang/hari.
  • Anjuran konsumsi garam adalah 2.000 mg natrium atau setara dengan garam 1 sendok teh/orang/hari, atau 5 gram/orang/hari.
  • Anjuran konsumsi lemak/orang/hari adalah 20-25 persen dari total energi (702 kkal) atau setara dengan lemak 5 sendok makan/orang/hari, atau 67 gram/orang/hari.

Angka tersebut sudah sesuai dengan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.

15 tanda kecanduan gula

Dokter sekaligus ahli nutrisi, dr Tan Shot Yen mengatakan, ada 15 tanda seseorang kecanduan gula.

Berikut rinciannya:

  1. Sanggup makan hingga kenyang, makan makanan yang manis, bertepung, dan mengandung lemak.
  2. Muncul rasa lapar, padahal belum lama setelah makan makanan lengkap.
  3. Sanggup makan makanan yang manis-manis sekalipun tidak begitu lapar.
  4. Merasa malu bahkan tertekan karena kebiasaan pola makan sendiri.
  5. Berpaling menuju makanan manis saat sedih atau jengkel.
  6. Saat segala sesuatunya tidak baik, rasanya butuh lebih banyak konsumsi gula agar mood merasa lebih baik.
  7. Rencana ingin makan sepotong kecil, namun bisa menghabiskan porsi lebih besar.
  8. Sulit membatasi makanan bertepung, manis, atau mengandung lemak.
  9. Susah berhenti begitu mulai makan makanan bertepung, cemilan dan yang manis.
  10. Kebiasaan makan memberi dampak pada kehidupan sosial, kerja, dan kemampuan fisik.
  11. Rasanya tidak mungkin berpegang teguh pada resolusi pola makan sehat.
  12. Rasanya ingin mengunyah sesuatu yang manis setelah makan siang atau makan malam.
  13. Diam-diam makan permen atau cokelat tanpa diketahui orang lain.
  14. Jika mengiris sepotong kecil kue, ada dorongan untuk tambah.
  15. Kepala berat dan mengantuk setelah makan besar (atau sore hari).

Tan menjelaskan, hal yang perlu diperhatikan masyarakat adalah kadar Angka Kecukupan Gizi (AKG) gula yang tidak tercantum pada label komposisi.

"Karena gula adalah produk pabrik yang tidak dibutuhkan manusia. Manusia butuh karbohidrat, yang oleh tubuh dipecah dan diurai otomatis menjadi gula darah," ujar Tan saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Minggu (9/1/2022).

Lebih lanjut, gula dalah bagian dari karbohidrat sederhana atau kompleks.

Nantinya, gula akan diserap oleh usus dengan kecepatan yang berbeda, sedangkan karbohidrat kompleks dengan serat lebih banyak maka lebih lambat dicerna menjadi gula darah.

Kemudian, gula diedarkan ke seluruh tubuh dalam bentuk gula darah.

Peran gula darah di sini digunakan untuk tubuh untuk menghasilkan energi atau tenaga dan kerja organ (termasuk otak).

"Jika gula tidak dipakai langsung jadi tenaga, gula disimpan oleh hormon insulin dalam hati, otot, dan lemak," ujar Tan.

Baca juga: Cegah Diabetes, Hindari Jenis Karbohidrat Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com