KOMPAS.com - Telur adalah menu harian masyarakat dunia, disajikan di mana saja, kapan saja, dan dalam berbagai olahan yang berbeda-beda.
Telur adalah bahan pangan yang memiliki nutrisi lengkap mulai dari protein, karbohidrat, lemak, kolesterol, vitamin A, vitamin B2, kalsium, fosfor, Vitamin E, dan berbagai jenis vitamin dan mineral lainnnya.
Meski mengandung kolesterol, namun telur dinyatakan aman dikonsumsi sehari-hari asal dalam batas yang wajar.
Namun penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan mengaitkan kebiasaan mengonsumsi telur setiap hari dengan risiko peluang terkena gangguan penyakit diabates tipe 2.
Benarkah telur bisa melebarkan peluang terkena diabetes tipe 2 hingga 60 persen?
Baca juga: 5 Cara Mengupas Telur Rebus Anti Ambyar
Seperti diberitakan di The Indian Express, penelitian tersebut diterbitkan dalam British Journal of Nutrition.
Ilmuwan melibatkan sekitar 8000 partisipan untuk melihat kaitan antara pengonsumsian telur harian dengan kadar glukosa di dalam darah.
Setelah penelitian dilakukan dalam kurun waktu tertentu, didapatkan kesimpulan bahwa partisipan yang mengonsumsi telur dalam takaran banyak memiliki aktivitas fisik yang sangat kurang dibanding mereka yang lebih sedikit mengonsumsi telur.
Sedangkan dalam studi yang dilakukan oleh University of South Australia tahun 2009, dinyatakan bahwa semua risiko atau efek di atas lebih tinggi risikonya terjadi pada wanita ketimbang pada pria.
Dalam penelitian itu disebutkan bahwa ada risiko terjadinya oksidasi dan peradangan yang berasal dari choline, senyawa yang terkandung dalam kuning telur. Reaksi ini mengganggu penyerapan karbohidrat yang ada dalam putih telur.
Shaival Chandalia, dokter spesialis endokrin dari Rumah Sakit Bhatia Mumbai menyatakan bahwa putih telur adalah sumber protein terbaik untuk tubuh.
Chandlia juga menyatakan bahwa ia belum menemukan kaitan erat dari kebiasaan mengonsumsi telur dengan meningkatnya peluang terkena diebetes tipe 2.
Baca juga: Rumus Sempurna Telur Rebus Setengah Matang, 4 Menit 15 Detik
Beberapa penelitian memang belum bisa menyimpulkan secara tegas kaitan antara pengonsumsian telur berlebih dengan meningkatnya peluang risiko terkena diebetes tipe 2.
Dilansir dari Mayo Clinic, Chandalia juga menyatakan bahwa kolesterol dalam telur tak serta merta bisa meningkatkan kolesterol dalam darah layaknya sumber makanan lain yang kaya akan lemak jenuh.
"Namun jika telur dikonsumsi bersama mentega, minyak atau keju, barulah akan muncul potensi kenaikan kolesterol dan berat badan. Dan kenaikan berat badanlah yang bisa meningkatkan peluang terkena diabetes," ujar Chandalia.
Jadi cara terbaik mengonsumsi telur adalah dengan merebusnya dan membumbuinya hanya dengan garam dan merica saja.
Hindari mengonsumsi telur dengan terlalu banyak mentega dan keju, terutama jika Anda sudah memiliki diabates.
Baca juga: Amankah Mengonsumsi Telur Setiap Hari? Ini Kata Ilmuwan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.