Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Terjadi jika Tidak Ada Matahari dalam Sehari

Kompas.com - 08/01/2022, 13:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap harinya matahari terbit dari sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat.

Sinarnya yang menyinari sepanjang siang hari berdampak pada banyak hal di permukaan bumi.

Apa yang akan terjadi jika tidak ada matahari dalam sehari?

Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa-Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Andi Pangerang mengatakan, setidaknya ada 5 hal yang akan terjadi jika tidak ada matahari dalam sehari.

Baca juga: Mengenal Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

1. Gelap gulita

Tanpa adanya Matahari, Bumi akan gelap gulita. Selama ini terdapat dua daerah yang mengalami hal tersebut di waktu-waktu tertentu, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan.

"Jika bumi tidak ada matahari, yang jelas, bumi akan 24 jam gelap gulita seperti di Kutub Utara (September-Maret), maupun Kutub Selatan (Maret-September). Itu yang pertama," kata Andi pada Kompas.com, Sabtu (8/1/2022).

2. Proses fotosintesis berhenti

Dampak tidak adanya Matahari selanjutnya adalah proses fotosintesis pada tumbuhan akan terhenti.

"Seperti kita tahu, matahari sangat berperan dalam proses fotosintesis atau mengubah karbondioksida dan air menjadi oksigen dan glukosa dengan bantuan sinar matahari," kata Andi

Menurut dia, jika dalam sehari saja matahari tidak bersinar, maka proses fotosintesis akan terhenti. Sehingga, tumbuhan tidak dapat menghasilkan glukosa maupun oksigen yang diperlukan hewan dan manusia.

Dia menjelaskan setiap tahunnya, 7 miliar manusia membutuhkan 6 miliar ton oksigen, sedangkan seluruh tumbuhan di bumi menghasilkan sekitar 1 kuadriliun ton oksigen setiap tahunnya.

Baca juga: Mengenal Sirius, Bintang Paling Terang di Langit Malam

 

3. Boros listrik

Dampak ketiga, apabila tidak ada Matahari maka panel surya akan berhenti menghasilkan listrik.

"Paradoksnya, konsumsi listrik akan semakin besar karena harus menyalakan lampu selama 24 jam tiada henti, dan juga menyalakan penghangat," tutur Andi.

4. Penurunan suhu

Dampak selanjutnya apabila Bumi tanpa Matahari adalah intensitas radiasi matahari yang diterima bumi secara tegak lurus bervariasi antara 1321,5 hingga 1422 Watt per meter persegi.

"Itu artinya, suhu rata-rata permukaan bumi secara global bervariasi antara 12,6-17,4 derajat Celcius," ujar Andi.

Kemudian jika tidak ada matahari dalam satu hari, maka suhu di permukaan bumi akan turun secara perlahan dan terus menerus di belahan bumi manapun.

Hal itu karena secara tidak langsung, sinar matahari akan memicu efek rumah kaca secara alami yang berguna agar suhu rata-rata permukaan bumi tidak turun secara drastis saat malam hari.

Dia mengatakan penurunan suhu tidaklah seketika, karena bumi masih menyimpan panas dari radiasi matahari dari hari sebelumnya ketika bumi masih mempunyai matahari.

Tetapi, ketika bumi sudah tidak punya matahari, energi radiasi bumi yang tersimpan masih cukup setidaknya hingga 11 miliar tahun untuk mencapai suhu rata-rata alam semesta (3 Kelvin atau –270 derajat Celcius), atau penurunannya 1 derajat Celcius setiap 38,6 juta tahun jika secara linier.

Kemudian karena penurunannya secara eksponensial, maka dalam 128,9 juta tahun, suhu menurun menjadi 0 derajat Celcius (atau 1 derajat Celcius setiap 8,6 juta tahun).

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat di Awal Januari, Satgas Sebut Penyebabnya

 

5. Manusia menjadi depresi

Sinar matahari juga berperan dalam pembentukan mood karena secara hormonal, mood manusia juga dipengaruhi oleh sinar matahari sebagai fotoreseptor.

"Jika Matahari tidak ada, maka manusia cenderung menjadi depresi. Hal ini karena hormon dopamin, adrenalin dan serotonin akan turun, sedangkan hormon melatonin akan meningkat," jelas Andi.

Sementara itu secara garis besar, dia menyimpulkan jika tidak ada Matahari dalam sehari, dampaknya tidak akan terlalu besar.

Akan tetapi jika matahari benar-benar hilang, dampaknya sangat fatal bagi kehidupan di Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com