Sementara, tegel adalah material penutup lantai yang terbuat dari campuran semen pasir, dan pada bagian atas ada bahan semen khusus untuk menampilkan warna atau corak.
Ashar menjelaskan, tegel saat ini dipilih untuk bangunan yang ingin menampilkan kesan klasik.
"Kualitasnya sangat beragam, standarnya biasanya di bawah keramik, namun pilihan nuansa klasik kadang menjadi penentu," pungkasnya.
Secara fungsi, Ashar mengungkapkan, tegel memiliki lapisan yang keras dan rata, cukup mudah untuk dibersihkan, namun sensitif dengan cairan asam dan teh.
Baca juga: Cara Efektif Bersihkan Lantai Ubin di Rumah Anda
Dalam segi harga, keramik lebih unggul dibandingkan granit dan tegel karena harga pasarannya lebih murah.
Namun, jika berbicara soal kualitas tegel dan keramik bisa bersaing, sedangkan granit secara umum akan lebih mahal.
Untuk teknik pemasangan, Ashar menjelaskan, tegel dan keramik hampir mirip, kecuali untuk keramik dengan ukuran extra besar (lebih besar dari 60 cm x 60 cm).
"Untuk granit, biasanya granik urkurannya lebih besar untuk memaksimalkan corak (minimal 60 cm x 60 cm)," ujar Ashar.
Dengan ukuran yang besar, granit perlu lebih hati-hati, dan terkadang perlu alat bantu khusus, semacam rubber cup kedap udara untuk membantu mengangkat.
Baca juga: Coba Lima Cara Ini, Lantai Marmer dan Granit Makin Mengilap