KOMPAS.com - Hoaks atau konten menyesatkan beredar di internet dalam berbagai bentuk, salah satunya foto atau gambar.
Foto atau gambar dapat dimanipulasi atau diedit sedemikian rupa untuk mengarahkan persepsi pembaca sesuai yang diinginkan oleh pembuat hoaks.
Terdapat pula foto asli yang dicomot dan dibubuhi teks narasi di luar konteks, sehingga menciptakan informasi seolah nyata namun sebenarnya menyesatkan.
Baca juga: Sejarah Hoaks, Sudah Ada sejak Abad Ke-16, dari Kekeliruan hingga Parodi
Mengecek keaslian foto/video
Untuk memeriksa keaslian sebuah foto atau gambar yang beredar di internet, warganet dapat menggunakan teknik reverse image search atau penelusuran gambar terbalik.
Teknik reverse image search dapat dilakukan dengan menelusuri foto atau gambar menggunakan mesin pencari seperti Google, TinEye, Yandex, dan Bing.
Langkah pertama untuk melakukan reverse image search adalah dengan memasukkan foto atau gambar yang ingin ditelusuri ke mesin pencari.
Teknik ini juga dapat dilakukan untuk menelusuri keaslian sebuah video, yakni dengan melakukan tangkapan layar atau screenshot video yang ingin ditelusuri.
Cara melakukan reverse image search
Pada contoh berikut, Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan teknik reverse image search pada sebuah video buaya memasuki perkampungan yang beredar di media sosial Facebook.
Diberitakan Kompas.com, 6 April 2021, video tersebut merupakan hoaks yang bersumber dari video lama yang diunggah lagi, dan dibubuhi narasi menyesatkan.
Dalam narasi video, diklaim bahwa buaya itu memasuki sebuah desa di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 4 April 2021 saat banjir bandang melanda wilayah tersebut.
Berikut cara melakukan reverse image search:
1. Ambil tangkapan layar video
2. Unggah ke mesin pencari