Untuk itu, pemerintah mengambil langkah yang bertentangan dengan presiden, untuk mengetahui bagaimana sikap dan keinginan masyarakat sesungguhnya.
Kuesioner online disebarkan sejak 23 Desember 2021.
Namun, pihak pendukung Bolsonaro menyebarkan isu keliru di grup-grup telegram dan menyebut vaksinasi pada anak dapat membahayakan dan membuat infeksi.
Baca juga: Ini Target Vaksinasi Covid-19 2022 dan Rencana Vaksin Booster
Selama beberapa waktu terakhir, Australia dikebal sebagai salah satu negara yang paling sukses mengendalikan pandemi Covid-19 dengan beragam kebijakannya.
Namun, kini salah satu negara bagian di Negeri Kanguru tersebut justru menjadi salah satu wilayah dengan tingkat infeksi tertinggi ke-8 di dunia, setelah merebaknya varian Omicron.
Negara bagian yang dimaksud adalah New South Wales (NSW).
Disebutkan, dari setiap 1.000 penduduk, 2,59 di antaranya terinfeksi Covid-19, sebagaimana dilansir dari The Guardian, Jumat (31/12/2021).
Baca juga: UPDATE Corona 29 Desember: Rekor 129.471 Kasus Covid-19 di Inggris
Disebutkan dalam NDTV, Jumat (31/12/2021), Perdana Menteri Inggris Boris Jhonson mengatakan sekitar 90 persen penderita Covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah mereka yang belum menerima vaksin booster.
Untuk itu, dia mengimbau pada seluruh masyarakat Inggris untuk segera mengakses vaksin tambahan atau penguat, agar terhindar dari dampak parah jika terinfeksi virus corona.
Terlebih, saat ini Inggris menjadi negara yang paling banyak melaporkan kasus infeksi varian Omicron di dunia.
"Saya ingin berbicara secara langsung kepada seluruh masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi secara penuh. Orang-orang yang mengira penyakit ini tidak akan menyakiti mereka, lihat lah orang-orang yang ada di rumah sakit saat ini, itu bisa terjadi pada Anda," kata Johnson.
Di Inggris, setiap orang usia dewasa memiliki kesempatan untuk mendapat vaksin booster. Ini menjadi strategi taktis untuk menekan penyebaran Omicron yang begitu cepat.
Saat ini, sudah lebih dari 28,1 juta masyarakat Inggris menerima vaksin dosis tambahan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.