Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Catatan Akhir Tahun Dunia Penerbangan Indonesia

Kompas.com - 31/12/2021, 07:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketentuan seperti antigen, PCR, Peduli Lindungi sudah saatnya dibenahi lagi untuk menjadi lebih mudah dan praktis. Pembenahan prosedur yang tentu saja harus tetap menjaga standar protokol kesehatan yang diberlakukan.

Catatan lainnya, terlihat di lapangan, maskapai penerbangan yang bergerak lincah sekarang ini adalah Batik Air, Lion Air, Wings Air dan Citilink. Sementara Garuda masih tertatih tatih menghadapi kesulitan untuk dapat pulih kembali.

Secara umum, maka penerbangan nasional kini “dikuasai” oleh Lion Group. Sebuah kondisi yang agak kurang sehat, karena rute penerbangan domestik sebagai “sumber daya alam” nasional seharusnya dikuasai negara untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat sesuai dengan amanah konstitusi.

Akan tetapi apa boleh buat, kita harus menyaksikan sebuah realita bahwa maskapai penerbangan yang ditugaskan negara untuk itu ternyata tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Sebuah tantangan besar dunia penerbangan nasional. Sebuah tantangan yang menunggu penyelesaiannya di tahun mendatang, tahun 2022, tahun yang memberikan harapan besar bagi dunia penerbangan Indonesia.

Akhirnya, apapun yang akan dikembangkan dalam meningkatkan laju operasi penerbangan nasional, harapannya adalah keselamatan penerbangan tetap harus berada dalam tingkat prioritas yang utama. Kelemahan kita adalah mekanisme pengawasan yang harus menjadi fokus dalam bagian dari mekanisme kerja di bidang penerbangan pada umumnya.

Sebagai penutup, akhir tahun ini juga ditandai dengan sudah lenyapnya lembaga kedirgantaraan seperti Depanri (Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonesia), Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), dan LIPI yang kesemuanya telah dilebur ke dalam BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Sebuah tantangan besar dalam menyongsong industri penerbangan global ke depan dan kaitannya dengan pengelolaan wilayah udara nasional sebagai sumber daya alam.

Walaupun demikian, paling tidak perkembangan jejaring penerbangan nasional, minimal sudah tampak melaju menuju normal Kembali.

Selamat Tahun Baru dan selamat terbang!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com