Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Sekolah SNMPTN 2022 Diumumkan, Sekolah Boleh Ajukan Sanggah

Kompas.com - 28/12/2021, 16:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kuota sekolah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 diumumkan pada hari ini, Selasa (28/12/2021).

Pengumuman kuota sekolah untuk SNMPTN 2022 dibuka pada pukul 15.00 WIB, dan bisa diakses melalui website ltmpt.ac.id.

Untuk mengeceknya, Anda bisa masuk ke laman tersebut, pada menu "SNMPTN 2022", kemudian pilih pada sub menu “Kuota Sekolah”.

Ketua Pelakasana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo mengatakan, sekolah yang merasa kuotanya tak sesuai dengan akreditasi, bisa mengajukan sanggah.

"Kalau dari sekolah itu merasa tidak sesuai atau merasa kecil, akreditasi A kok dihitung B, diberikan waktu sanggah," kata Budi dalam Webinar Sosialisasi PDSS, SNMPTN dan SBMPTN 2022, seperti dimuat laman resmi Kemendikbud.

Masa sanggah bagi sekolah diberikan waktu hingga 17 Januari 2022.

“Sampai tanggal 17 Januari pukul 15.00 WIB,” ujar Budi, saat dikonfirmasi ulang, Selasa (28/12/2021).

Baca juga: Cara Cek Kuota Sekolah SNMPTN 2022 Sore Ini di ltmpt.ac.id

Ketentuan kuota sekolah untuk SNMPTN 2022

Berikut rincian ketentuan kuota SNMPTN untuk setiap sekolah berdasarkan akreditasi:

  • Akreditasi A: 40 persen terbaik
  • Akreditasi B: 25 persen terbaik
  • Akreditasi C dan lainnya: 5 persen terbaik

Persentase ini disesuaikan dengan jumlah siswa di setiap sekolah. Dengan demikian, jumlah siswa masing-masing sekolah yang dapat mengikuti SNMPTN akan berbeda-beda.

Pengisian PDSS

Setelah pengumuman kuota ini, sekolah harus melakukan pengisian pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Periode pengisian PDSS ini berlangsung pada 8 Januari-8 Februari 2022.

Pengisian PDSS dilakukan untuk menentukan siswa eligible.

Selanjutnya, para siswa akan melakukan pendaftaran SNMPTN pada 14-28 Februari 2022.

"Kalau misal sekolah itu ada 40 siswa eligible tapi ada lima siswa eligible tidak mendaftar, apakah boleh digantikan dengan lima siswa yang ada di urutan 41 sampai 45? Tentu boleh. Yang penting kami tahunya 40 orang mendaftar," ujar Budi.

Baca juga: SNMPTN 2022: Cek, Persiapan Wajib untuk Sekolah dan Siswa

Budi menyebutkan, ketika melakukan pendaftaran, siswa bisa memilih dua program studi dari maksimal dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com