Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Transformasi Wayang sebagai Tanggapan Perkembangan Zaman

Kompas.com - 27/12/2021, 21:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun, hal tersebut tak menjadi masalah apabila esensi atau nilai-nilai yang terkandung dalam wayang tetap ada.

Wayang membentuk karakter bangsa

Tak dimungkiri bahwa transformasi wayang juga dapat menghilangkan esensi dan nilai-nilai moral yang hendak disampaikan.

Pementasan wayang yang kerap disisipi nilai-nilai filosofis, terkadang tertutupi oleh unsur-unsur dominan lainnya, seperti lawakan atau musik.

Padahal wayang sangat kental dengan pesan-pesan adiluhur.

Meskipun wayang sudah ada sejak lama, tapi banyak nilai kehidupan yang masih relevan hingga sekarang.

Banyak sekali cerita wayang yang karakter para tokohnya dijadikan panut­an, prinsip hidup, bahkan dapat memengaruhi sikap masyarakat yang lekat dengan cerita tersebut.

Hal ini dikarenakan cerita-cerita wayang juga mengangkat masalah di sekitar manusia.

Tokoh-tokohnya yang memiliki watak sangat kontras mengajarkan bahwa di dunia ini orang-orang juga bersifat demikian.

Resolusi yang dihadirkan dalam cerita, yaitu tokoh baik selalu bahagia di akhir pun memberikan pesan tersirat bahwa balasan dari kebaikan adalah kebahagiaan.

Akan tetapi, semakin bervariasinya penokohan pada pertunjukkan wayang, tak hanya membatasi tokoh baik dan jahat.

Bahkan tokoh baik dapat berubah menjadi jahat, begitu pula sebaliknya.

Sementara itu, dilihat dari aspek kebutuhan hidup manusia, nilai-nilai wayang berfungsi mendukung tujuan untuk melangsungkan hidup, mempertahankan hidup, dan mengembangkan hidup, yang ketiganya bertujuan untuk mencapai kesempurnaan hidup.

Ketiganya harus didapat dengan cara dan tujuan yang benar.

Misalnya pada tokoh Durna dalam epos Mahabarata yang digambarkan sebagai sosok penuh strategi dan terkenal akan kepandaiannya.

Akan tetapi, karena ia memiliki perangai buruk, yaitu sombong dan tinggi hati, akhirnya membuat dirinya diusir oleh ayahnya yang sudah lelah menegurnya berulang kali.

Untuk dapat mendengarkan kisah dan perjalanan Resi Baratwaja dan Durna dengan balutan musik rock yang unik, saksikan episode terbaru dari Wayang on Rock di Spotify.

Kalian juga dapat mengaksesnya melalui tautan berikut https://spoti.fi/32kUzG9

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com