HAI, apa kabarmu?
Semoga kabarmu baik karena anugerah kesehatan di akhir tahun 2021.
Desember sebagai pengujung tahun sudah kita jalani seminggu.
Hawa liburan sudah terasa di banyak tempat terutama di tempat yang menjanjikan banyak kegembiraan selama liburan seperti pusat-pusat perbelanjaan.
Pusat perbelanjaan adalah entitas bisnis paling antisipatif untuk semua potensi yang mendatangkan keuntungan.
Karena karakter untuk selalu mengejar keuntungan, pusat perbelanjaan adalah entitas bisnis paling toleran juga.
Pusat perbelanjaan bisa menjadi apa saja. Menjelang Natal bisa menjadi sangat kristiani. Menjelang Lebaran bisa menjadi sangat islami. Menjelang Imlek bisa menjadi sangat tionghoa.
Antisipasi pusat-pusat perbelanjaan juga sangat baik. Sebulan sebelum hari perayaan, persiapan dan kemeriaahan penyambutan digelar berkali-kali.
Kita semua diingatkan. Peringatan disampaikan tanpa lelah, dengan senyum terukur untuk tidak mengatakan seragam.
Mereka tidak ingin kita ketinggalan. Murah hati bukan?
Berkat jasa pusat-pusat perbelanjaan ini, liburan akhir tahun kemudian menjadi agenda masyarakat urban.
Ketika liburan ditangguhkan oleh pemerintah karena melihat masih tingginya ancaman kesehatan, masyarakat urban bereaksi tidak terima.
Hal yang wajar mendapati reaksi masyarakat urban macam ini. Hidup yang dibagi-bagi sangat ketat antara kerja dan liburan adalah alasannya.
Kerja sepanjang tahun demi liburan akhir tahun yang jauh-jauh disiapkan tiba-tiba dilarang.
Bagaimana hidup seimbang (yang mereka idam-idamkan) bisa dijalankan? Bagitu keluhan masyarakat urban yang terancam hilang waktunya liburan.