Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2021, 08:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Deretan kasus yang menjerat dan melibatkan anggota kepolisian tengah menjadi sorotan publik.

Kasus-kasus itu, seperti kasus kekerasan terhadap mahasiswa di Tangerang, kasus penganiayaan warga di NTT, kasus pesta narkoba di Mojokerto, dan lain-lain.

Terbaru adalah kasus NWR (23), mahasiswi asal Mojokerto yang bunuh diri karena dipaksa menggugurkan kandungannya sebanyak dua kali.

Setelah berbagai kasus yang telah terjadi, seperti apa kepercayaan publik terhadap kepolisian?

Begini tanggapan dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas):

Baca juga: Polisi yang Paksa Aborsi Mahasiswi hingga Bunuh Diri Juga Bisa Dijerat Pasal Perkosaan

Tanggapan Kompolnas

Juru Bicara Kompolnas Poengky Indarti mengatakan, masyarakat tidak bisa menggeneralisasi tindakan oknum sebagai tindakan semua anggota Polri atau sebagai kebijakan institusi.

Menurut dia, masyarakat harus melihat kasus per kasus.

Poengky menyampaikan, hal yang lebih penting adalah bagaimana pimpinan atau atasan memberikan contoh teladan, bagaimana pengawasan internal, dan apakah reward and punishment sudah dijalankan dengan baik atau belum.

"Saya melihat Reformasi Kultural Polri perlu lebih digelorakan lagi," ujar Poengky, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/12/2021).

Dia menambahkan, reformasi kultural Polri ini mengarahkan pimpinan dan anggota Polri untuk mengubah mindset dan culture set agar menjadi polisi yang profesional, humanis, dan menghormati HAM.

"Praktik-praktik buruk di masa Orde Baru, antara lain kekerasan berlebihan, arogansi, hedonis, dan korupsi/pungli harus dihapus," lanjut dia.

Baca juga: Kasus Bunuh Diri Mahasiswi NWR: Anggota Polisi Ditahan, Dijerat Pasal Aborsi, hingga Terancam Dipecat

Apakah masyarakat masih percaya kepada Polri?

Sementara itu, Poengky menegaskan bahwa saat ini masyarakat masih memiliki tingkat kepercayaan yang cukup tinggi kepada polisi.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya laporan masyarakat ke polisi.

"Tentu saja kepercayaan masyarakat kepada polisi masih tinggi," ujar Poengky.

Pada survei nasional tahunan dari Indikator, tingkat kepercayaan terhadap institusi negara per 6 November 2021, untuk Polri berada pada skor 80,2 dari skala tertinggi 100.

Angka tersebut menempati urutan ketiga, di mana urutan pertama tingkat kepercayaan terhadap institusi negara jatuh pada TNI dengan skor 94,3.

Sedangkan di urutan kedua, yakni presiden, dengan skor kepercayaan sebanyak 86,4.

"Selain itu, berdasarkan beberapa survei menyatakan bahwa Polri menduduki peringkat tiga yang paling dipercaya masyarakat," ujar dia.

Dia menjelaskan, setiap tahunnya ada beberapa lembaga survei yang melakukan tingkat kepuasan masyarakat, baik dari pemerintah, media, maupun instansi lainnya.

Baca juga: Tagar #PercumaLaporPolisi dan Pesan Jokowi agar Polisi Lindungi Warga

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Tren
Benarkah Soundtrack Serial 'Avatar The Last Airbender' Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Benarkah Soundtrack Serial "Avatar The Last Airbender" Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Tren
Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Tren
Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Tren
Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Tren
Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Tren
Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Tren
7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

Tren
Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Tren
Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Tren
Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Tren
Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Tren
Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Tren
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com