Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Waspada Gunung Semeru dan Update Dampak Erupsinya...

Kompas.com - 05/12/2021, 18:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Di Kecamatan Candipuro, ada 409 pengungsi dan tersebar di sejumlah titik pengungsian sebagai berikut:

  1. Balai desa Sumberwuluh
  2. Balai desa Penanggal
  3. Balai desa Sumbermujur
  4. Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh
  5. Dusun Kajarkuning, Desa Sumberwuluh

Terakhir, di Kecamatan Pasirian terdapat 188 warga yang mengungsi ke 4 lokasi:

  1. Balai desa Condro
  2. Balai desa Pasirian
  3. Masjid Baiturahman Pasirian
  4. Masjid Nurul Huda Alon² Pasirian

Baca juga: 5 Bencana di Awal 2021, dari Longsor Sumedang hingga Erupsi Gunung Semeru

Kerusakan akibat erupsi Gunung Semeru

Limpahan awan panas beserta berbagai material vulkanik dari letusan Semeru menyebabkan sejumlah kerusakan.

Di antaranya adalah beberapa rumah warga tertutup material vulkanik dan terputusnya jembatan penghubung Malang dan Lumajang, yakni Jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan.

"BPBD Kabupaten Lumajang menggunakan alat berat, wheel loader, untuk membuka akses jalan Curah Kobokan serta melakukan pendataan lanjutan terkait kerugian materil lainnya akibat peristiwa ini," sebut Abdul.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa sebaran awas panas guguran berdampak pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Pronojiwo (Desa Pronojiwo, Oro-Oro Ombo, Sumberurip, serta Dusun Curah Kobokan di Desa Supiturang) dan Kecamatan Candipuro (Dusun Kamarkajang di Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur).

Baca juga: Viral, Video Pengendara Motor Ditegur karena Terobos Palang Perlintasan KA Berujung Pengeroyokan, Petugas Dishub Jadi Korban

Sementara abu vulkanik menyebar lebih luas dan dampaknya sangat dirasakan oleh warga di delapan kecamatan.

Kedelapan kecamatan tersebut meliputi:

  1. Kecamatan Ampelgading pada Desa Argoyuwono
  2. Kecamatan Tirtoyudo pada Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari
  3. Kecamatan Pagelaran pada Desam Clumprit
  4. Kecamatan Wajak pada Desa Bambang
  5. Kecamatan Kepanjen pada Desa Panggungrejo dan Mojosari
  6. Kecamatan Dampit pada Kelurahan Dampit
  7. Kecamatan Bantur pada Desa Bantur dan Rejosari
  8. Kecamatan Turen pada Desa Talok.

Baca juga: Viral, Unggahan PNS Bakal Digantikan Robot, Ini Penjelasan BKN

Status Waspada

Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini Gunung Semeru masih dalam status Level II atau "Waspada".

Kemudian kondisi udara melalui pantauan radar Accuweather Udara mencapai tingkat polusi tinggi dan berdampak negatif terhadap kelompok yang masuk dalam kategori rentan, yaitu lansia, ibu hamil, disabilitas serta anak-anak.

Dari pantauan visual juga menunjukkan awan panas guguran telah berhenti , karenakan hujan yang turun di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru.

Terkait kondisi yang ada, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di Daerah Aliras Sungai (DAS) Mujur di Curah Kobokan dan DAS lainnya maupun beberapa tempat yang dimungkinkan menjadi tempat aliran guguran awan panas.

Baca juga: Benarkah Baja Ringan Bisa Hantarkan Arus Listrik?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tingkatan Status Gunung Berapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com