KOMPAS.com – Kolom komentar pada salah satu unggahan akun resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), @pvmbg, "diserbu" pengguna Instagram setelah peristiwa erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).
Data terakhir menunjukkan, 13 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka bakar akibat letusan Gunung Semeru.
Warganet ramai-ramai berkomentar mempertanyakan peringatan dini situasi Gunung Semeru hingga mengalami erupsi pada Sabtu kemarin.
Banyak yang beranggapan tak ada informasi bahwa Gunung Semeru naik status atau dalam situasi bersiap erupsi.
“Kenapa tidak ada peringatan dini? Dan pemberitahuan radius bahayaa?” tulis akun @fatiyah1609.
“Dari timeline bbrp waktu kebelakang kok tidak ada informasi peringatan semeru? #cmiiw” tulis akun lainnya, @rahadipta.
“Malah tebak2 gambar itu gimana? Peringatan dini jauh2 hari ga diinfoin apa? Dari lama status waspada kenapa ga infoin untuk ngungsi atau apalahhh… Kasihan warganya. Duh biyung kerjanya ngapain?” demikian komentar akun @noona_lia.
Pertanyaan-pertanyaan serupa juga dipertanyakan netizen di media sosial Twitter.
“Kenapa bisa tidak ada peringatan dini untuk warga sekita Semeru?” tulis akun Twitter @EmpesAbiHanif.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Penerbangan Yogyakarta-Surabaya Dipastikan Normal
Kenapa bisa tidak ada peringatan dini untuk warga sekitar Semeru?
— Nurman (@EmpesAbiHanif) December 5, 2021
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani saat dikonfirmasi soal ini, Minggu (5/12/2021), mengatakan, peringatan dini untuk bahaya erupsi gunung api sudah dilakukan.
“Peringatan dini untuk bahaya erupsi gunungapi sudah dilakukan bukan hanya di Semeru, tetapi juga di 69 gunungapi aktif yang dipantau oleh PVMBG,” ujar Andiani.
Andiani mengatakan, pemantauan dilakukan melalui peralatan pemantauan dan pengamatan visual selama 24 jam.
“Pada 1 Desember 2021, sudah terjadi guguran lava pijar di lereng Gunung Semeru dan sudah diinfokan kepada WAG (WhatsApp Group) yang berisi Pemda, BPBD, dan relawan oleh PGA (tenaga pengamat gunung api yang bertugas di pos jaga sekitar Semeru),” ujar dia.
Pada 2 Desember 2021, kata Andini, petugas pengamatan gunungapi Semeru juga sudah mengeluarkaan peringatan agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar Besuk Kobokan, Bessuk Kembar, Besuk Bang, dan Besuk Sarat untuk antisipasi kejadian guguran atau awan panas guguran.
Penelusuran Kompas.com menemukan pemberitaan Kompas TV pada Jumat (3/12/2021) sebelum erupsi terjadi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.