Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Rono Jelaskan Potensi Paling Bahaya dari Erupsi Gunung Semeru

Kompas.com - 05/12/2021, 13:25 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ahli vulkanologi Surono atau akrab disapa Mbah Rono mengingatkan, potensi paling bahaya dari Gunung Semeru adalah awan panas guguran.

Menurut Mbah Rono, Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur termasuk gunung yang sangat aktif membentuk kuba lava.

"Apabila kuba lava ini gugur dan dengan volume yang sangat besar, maka bisa diikuti dengan awan panas guguran," kata Mbah Rono, dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV, Minggu (5/12/2021).

Kondisi tersebut menurut dia berbeda dengan awan panas letusan gunung berapi biasanya. 

"Kalau awan panas letusan itu keluar saat terjadi letusan. Ini adalah awan panas guguran," kata dia. 

Baca juga: Lokasi Gunung Semeru yang Meletus 4 Desember 2021

Potensi bahaya lain dari erupsi Gunung Semeru

Pihaknya juga menjelaskan, awan panas guguran Gunung Semeru sudah berlangsung dan mengarah ke tenggara sekitar 5 kilometer.

Terlebih, erupsi yang terjadi saat musim hujan ini berpotensi lebih besar membawa awan panas guguran ke sungai yang berhulu di Gunung Semeru.

Karena itu pihaknya meminta agar masyarakat yang beraktivitas atau tinggal di sekitar sungai yang berhulu di Semeru, untuk berhati-hati dan wasapada.

"Bahkan begitu ada hujan di puncak Semeru, agar keluar dari sungai-sungai yang berhulu di Semeru," jelas dia.

Menurutnya, awan panas guguran kali ini tergolong cukup besar, sangat berbahaya, dan endapannya panas.

"Bila terhadi lahar hujan, bukan saja berupa aliran lahar, tapi juga panas dan sangat berbahaya karena tenaganya cukup besar," ujarnya.

Baca juga: Update Erupsi Gunung Semeru Pagi Ini dan Dampak Letusannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com