KOMPAS.com - Hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah ambang batas normal.
Sama seperti hipertensi, hipotensi juga bisa menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu aktivitas.
Gejala dari tekanan darah rendah bisa berupa pandangan kabur, kebingungan atau tak fokus, berkunang-kunang, sakit kepala, lelah, mual, sering merasa haus, napas yang berjalan lamban, serta berkeringat.
Dilansir dari Healhtline, tekanan darah memang bisa berubah-ubah sepanjang hari. Posisi tubuh, adalah salah satu yang bisa memengaruhi tekanan darah.
Ketika kita bangkit dari tidur secara tiba-tiba, bisa dipastikan tekanan darah akan turun atau drop. Efeknya kita akan berkunang-kunang dengan kepala yang terasa ringan.
Meski tak begitu berbahaya seperti tekanan darah tinggi, namun hipotensi tetap mengganggu aktivitas kita.
Baca juga: Waktu yang Tepat Mengukur Tekanan Darah Menggunakan Tensimeter
Tekanan darah rendah juga bisa disebabkan karena faktor pengobatan. Seperti pengonsumsian obat-obatan untuk mengatasi penyakit parkinson, obat-obatan untuk masalah diuretik, dan obat-obatan sejenis viagra.
Untuk menaikkan tekanan darah atau tensi, berikut ini yang bisa Anda lakukan:
1. Perbanyak minum
Jadi untuk mengatasi tensi rendah, perbanyaklah asupan cairan. Gunakan alarm untuk mengingatkan waktu untuk meminum segelas atau sebotol air.
Dengan begini, Anda tak akan terancam lupa minum dan membahayakan diri sendiri.
2. Kurangi porsi makan
Pada dewasa, tekanan darah rendah juga sering terjadi ketika Anda baru saja mengonsumsi makanan dalam porsi besar. Hal ini bisa terjadi lantaran aliran darah akan banyak menuju organ saluran cerna setelah Anda makan dalam porsi besar.
Jadi kurangi porsi sajian agar tekanan darah kembali normal.