Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Varian-varian Baru Virus Corona Bisa Muncul?

Kompas.com - 28/11/2021, 12:29 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Penutupan negara dinilai tidak efektif

Dengan mulai banyak ditemukannya kasus Covid-19 dengan varian Omicron, Dicky mengatakan, tindakan yang diambil sejumlah negara dengan menutup akses masuk negara, tidak efektif.

Ia merekomendasikan agar negara-negara bisa melakukan screening pada orang-orang yang masuk ke suatu wilayah.

"Banyak negara yang abai dalam hal ini. Masa karantina kurang dari 7 hari, apalagi di negara berkembang. Saat ini, secara umum kita PCR. Yang harus dilakukan itu masa karantina yang masih menjadi tarik ulur," ujar Dicky.

Menurut dia, dengan adanya varian yang mengkhawatirkan ini, setidaknya orang yang datang ke suatu negara wajib menjalani karantina selama 7 hari.

Kemudian, orang tersebut menjalani tes PCR tidak hanya saat kedatangan, tetapi 2-3 hari sebelum berpergian, dan hari ke-5 serta ke-6 pada masa karantina.

Dicky mengatakan, penguatan dalam program vaksinasi juga menjadi cara untuk meminimalisasi terjadinya gejala parah pada seseorang.

"Vaksinasi dari data Afrika Selatan ini terbukti mencegah keparahan dan kematian. Namun, dalam konteks kita (Indonesia), harus ada percepatan vaksinasi," ujar Dicky.

"Di Eropa sendiri minimal 90 persen orang sudah divaksin, ini yang harus kita kejar juga. Setidaknya, orang-orang disuntik vaksin dua dosis, termasuk urgensi booster bagi kelompok berisiko harus dipercepat hingga awal tahun. Termasuk juga vaksin anak-anak harus merata," lanjut dia.

Dicky menyatakan tidak setuju dengan larangan-larangan penutupan negara karena saat ini varian Omicron sudah ada di beberapa negara dan terus meluas.

Menurut dia, lebih baik memastikan hasil tes PCR negatif pada orang yang datang dari luar negara, maupun orang yang menjalani karantina 7 hari.

"Oleh karena itu, masalah upaya vaksinasi, survei, pendeteksi, 5M menjadi amat sangat penting, mencegah terjadi varian-varian super," kata Dicky.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Varian Corona B.1.1.529

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com