KOMPAS.com - Password atau kata sandi diperlukan di berbagai platform atau aplikasi, baik email, media sosial maupun akun-akun perbankan.
Sebagian besar masyarakat rata-rata memiliki lebih dari satu akun email, dan lebih dari tiga akun media sosial.
Belum lagi aplikasi bersifat pribadi lainnya seperti aplikasi yang berhubungan dengan birokrasi atau ruang kerja. Semuanya membutuhkan password untuk menjaga keamanan data-data pribadi pengguna.
Nah, hal inilah yang memicu permasalahan baru. Banyak orang jadi harus memiliki pekerjaan rumah khusus, yaitu menghapal password. Dan ini berarti bukan satu atau dua password saja, melainkan belasan kata sandi.
Baca juga: Cara Memanfaatkan Google Chrome dalam Kondisi Offline
Melansir Forbes, password dengan tatanan abjad dan angka paling kuat sekalipun, akan tetap menjadi lemah jika digunakan untuk beberapa aplikasi yang berbeda.
Ketika satu aplikasi bisa ditembus, biasanya peretas akan menembus akun-akun lain milik orang yang sama dengan pilihan pertama terlebih dahulu, yaitu menggunakan password yang sudah ditemukan pertama kali.
Lantas bagaimana caranya membuat password yang berbeda-beda, yang berkarakter kuat sehingga tidak gampang diretas, namun yang mudah dihapal oleh otak kita?
1. Hindari kata-kata umum yang lazim dipakai
Agar tak mudah diretas, hindari kata yang biasa digunakan oleh banyak orang seperti "password" atau "12345".
Mengutip dari Cnet, hindari pula kata yang mencerminkan identitas diri Anda. Seperti nama panggilan, nama hewan kesayangan, tanggal ulang tahun, nama jalan alamat rumah Anda, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Apakah Google Bisa Mendeteksi Password yang Bocor?
2. Gunakan kata yang panjang
Untuk menciptakan password yang kuat, gunakan kata yang memiliki banyak karakter, minimal 8 atau 9 karakter.
Jika Anda kesulitan menemukan kata dengan karakter panjang, Anda bisa menggabungkan dua atau tiga kata menjadi satu.
Davey Winder, pemerhati keamanan siber, menyarankan untuk menggunakan inisial berupa singkatan dari judul lagu favorit. Selain susah ditebak, kata sandi ini mudah dihapal karena berkaitan dengan lagu yang melekat di ingatan Anda.
3. Mencatatnya secara manual
Jika Anda memiliki belasan aplikasi, ada baiknya Anda mencatat masing-masing password secara manual di secarik kertas atau di selembar buku.
Kemudian letakkan catatan ini di dalam rumah, di tempat yang sekiranya tak akan terdeteksi anggota keluarga yang lain.
Mencatat password dengan cara manual ini bahkan masih dilakukan oleh para pekerja profesional yang menggeluti bidang keamanan siber.
Baca juga: Segera Hapus, 9 Aplikasi Android Ini Bisa Curi Password Facebook
4. Membiarkan aplikasi terus aktif
Dengan tak pernah logout atau keluar dari akun, maka Anda tak perlu bersusah payah mengingat password.
Melansir dari The Guardian, meski cara ini terlihat mudah dan efektif, namun ternyata sangat berisiko. Ketika ponsel atau notebook tercuri, maka akun Anda sudah dalam keadaan terbuka dan bisa diakses dengan mudah.
5. Membiarkan web browser mengingat password Anda
Ini juga cara mudah untuk tak perlu menghapal password. Jadi kapan pun Anda akan masuk ke aplikasi, web browser sudah menampilkan password milik Anda yang mereka simpan.
Namun tetap saja, langkah ini juga berisiko tinggi jika ada pencurian terhadap gadget Anda.
Dari beberapa cara mengingat password, cara mencatat secara manual adalah yang banyak disarankan oleh para ahli keamanan siber.
Namun ingat, lakukan pencatatan dengan pulpen dan kertas, bukan catatan di aplikasi dalam gadget Anda.
Baca juga: Daftar Password yang Paling Sering Digunakan pada 2021, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.