Orang-orang di sekitar Lyme Regis menyiarkan kabar bahwa Mary menemukan monster.
Ternyata, penemuan Mary ini merupakan kerangka Ichthyosaurus pertama dengan gambaran berbeda. Ini adalah sejenis hewan perpaduan antara ikan dan kadal.
Melansir BBC, hampir setiap hari, Mary pergi berburu fosil bersama anjingnya bernama Tray.
Mary terus melanjutkan pencarian fosil berikutnya. Bahkan, penemuannya semakin menggemparkan.
Kali ini, dia menemukan kerangka reptil laut berleher panjang yang disebut Plesiosaurus dan reptil terbang yang disebut Dimorphodon.
Pada 1823, menurut sebuah biografi yang diterbitkan oleh Museum Sejarah Alam Inggris, Mary menemukan kerangka lengkap Plesiosaurus, reptil laut berkaki empat yang telah punah.
Pada 1828, ia juga menemukan Pterosaurus pertama yang ditemukan di luar Jerman. Ini adalah reptil bersayap yang hidup pada zaman dinosaurus.
Rata-rata, penemuan fosil Mary dibeli oleh sejarawan dan turis. Ia disebut sempat mendapat bayaran besar atas temuan fosilnya. Bayaran itu lebih besar dari yang biasa dihasilkan ayahnya.
Dia bahkan menjual Ichthyosaurus kepada seorang kolektor kaya seharga 23 pounsterling. Uang itu cukup untuk memberi makan keluarganya selama 6 bulan.
Mary menemukan banyak spesies ikan yang punah serta sejumlah makhluk laut lainnya.
Beberapa tahun kemudian, kolektor itu menyumbangkan spesimen Ichthyosaurus ke museum pribadi. Fosil itu sampai ke British Museum dan akhirnya ke Natural History Museum di London, tempatnya berada hingga kini.
Temuan Ichthyosaurus oleh Mary disoroti oleh seorang ahli bedah Inggris bernama Sir Everard Home dalam jurnal ilmiah tahun 1814. Ia membenarkan bahwa ada penyimpangan struktur dari ikan.
"Saya sama sekali tidak menganggapnya sebagai ikan sepenuhnya, jika dibandingkan dengan ikan lain. Tetapi melihatnya dalam cahaya yang sama dengan hewan-hewan yang ditemui di New South Wales, yang tampak begitu banyak penyimpangan dari struktur biasa," tulis dia.
Namun, dalam jurnal itu dia tidak menulis nama Mary Anning, penemu fosil itu. Dia malah menyebut nama pemilik tanah tebing tempat Mary menemukan fosil Ichthyosaurus.
Penyimpangan struktur ini juga dipakai dalam teori evolusi, bahwa mahluk hidup akan berubah bentuknya seiring adaptasinya dengan lingkungan sekitar. Temuan Mary bisa menjadi bukti kuat.