Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Panic Attack dan Penyebabnya

Kompas.com - 23/11/2021, 20:45 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ramai warganet membicarakan tentang gangguan psikologis panic attack atau serangan panik di media sosial Twitter.

Perbincangan tentang panic attack tersebut dapat ditemukan pada kolom komentar unggahan dari akun Twitter ini, Senin (22/11/2021).

Akun itu mengunggah tangkapan layar kolom komentar sebuah video di platform TikTok, yang menuliskan komentar  mereka ingin merasakan terkena panic attack.

"Gimana si caranya kena panic attack," tulis salah seorang warganet.

"Pengen punya panic attack," tulis seorang warganet lainnya.

Sontak, komentar-komentar itu mendapat banyak tanggapan dari warganet lain.

Hingga Selasa (23/11/2021) malam, unggahan tersebut mendapatkan lebih dari 15 ribu likes, dan lebih dari 5 ribu retweet, dan hampir 3 ribu komentar.

Lantas, apa itu panic attack? Berikut penjelasannya dari psikolog.

Baca juga: Pencegahan dan Penanganan Serangan Panik di Masa Pandemi

Apa itu Panic Attack?

Psikolog Klinis dari Ohana Space, Kantiana Taslim, menjelaskan bahwa panic attack atau serangan panik adalah suatu situasi panik yang datang secara tiba-tiba.

"Biasanya yang dirasakan itu, secara tiba-tiba ada rasa takut, rasa cemas. Ada juga simptom-simptom yang dirasakan secara fisik maupun psikologis," kata Nana, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/11/2021). 

Menurut Nana, rasa cemas atau takut yang hadir saat panic attack terjadi biasanya diikuti juga dengan gejala fisik seperti napas menjadi lebih cepat, jantung berdebar-debar, napas menjadi terengah-engah, badan gemetar, kesemutan, dan pusing.

"Makanya panic attack itu sangat enggak enak. Apalagi ditambah dengan simptom-simptom fisik, itu bisa menimbulkan perasaan cemas yang lain, yang bisa berujung pada rasa takut mati, rasa takut kenapa-kenapa," ujar Nana. 

Nana mengatakan, durasi panic attack yang dirasakan setiap orang bervariasi. Situasi tersebut dapat berlangsung beberapa menit. Bisa juga hilang atau kemudian terpicu lagi.

"Ada yang sebulan tidak mengalami kemudian tiba-tiba mengalami. Ada yang seminggu bisa beberapa kali mengalami, dan itu enggak tentu," imbuh dia.

Baca juga: 3 Cara Mengendalikan Serangan Panik

Penyebab panic attack

Nana mengatakan, faktor pemicu atau penyebab panic attack pada setiap orang berbeda-beda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com