KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan unggahan akun Instagram Adidas yang menyebut Wayang Kulit merupakan warisan budaya Malaysia.
Hal itu berkaitan dengan peluncuran produk baru sepatu Adidas dengan gambar Wayang Kulit.
Warganet Indonesia pun ramai-ramai menyerbu akun Instagram Adidas dan menyatakan bahwa wayang kulit berasal di Indonesia.
Merespons hal itu, Adidas kemudian meminta maaf atas kesalahan yang tidak disengaja.
"Sementara wayang kulit adalah bagian penting dari warisan budaya Malaysia, kita harus menyoroti asal-usulnya dari Indonesia di unggahan kami," tulis Adidas dalam akun Instagramnya.
"Kami dengan tulus meminta maaf atas pelanggaran yang tidak disengaja yang telah kami lakukan. Kami juga telah mengubah unggahan kami," demikian Adidas.
Baca juga: Video Viral Kontrasepsi dengan Koyo KB, Apa Itu? Ini Penjelasan Ahli
Guru Besar Ilmu Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Prof Kasidi Hadiprayitno menegaskan, wayang sudah ada jauh sebelum abad ke-9.
Saat itu, wayang digunakan sebagai sarana persembahan kepada nenek moyang atau arwah leluhur.
"Jauh sebelum Majapahit sudah ada, dulunya sebagai alat persembahan, sebagai sarana penyembahan nenek moyang," kata Kasidi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/11/2021).
"Kemudian terjadi budaya samanisme, dari samanisme berkembang menjadi pertunjukan bayang-bayang, terus dipahatkan dalam candi," lanjut dia.
Ada sejumlah bukti otentik yang menguatkan bahwa Wayang sudah ada sejak abad ke-9, seperti termuat dalam artikel berjudul "Sejarah Perkembangan dan Perubahan Fungsi Wayang dalam Masyarakat" yang dimuat di Jurnal Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud Ristek pada 2018.
Dalam artikel itu, disebutkan bahwa penggunaan nama "mawayang" ada dalam prasasti pada zaman Prabu Dyah Balitung tahun 829 Saka (709 M).
Prasasti lain yang mengindikasikan penggunaan kata "wayang" dengan nama "ringgit adalah Prasasti Jaha tahun 762 saka (840 M).
Dalam Prasasti Candi Perot tahun 772 Saka (850 M), ditemukan kata "manepel" dan Prasasti Wilamaasrama 952 Saska (930 M) ditemukan kata "wayang wwang".
Baca juga: Sejarah dan Peringatan Hari Toleransi Internasional 16 November
Kasidi mengatakan, wayang di masa Majapahit sudah berkembang sedemikan rupa dan lebih sempurna, meski bentuknya belum seperti saat ini.