Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 15 Oktober: WHO Bentuk Tim Baru Selidiki Asal-usul Covid-19

Kompas.com - 15/10/2021, 07:35 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

China tidak segera bereaksi terhadap pengumuman gugus tugas baru.

Terlepas dari temuan WHO, Tedros telah menyerukan audit laboratorium Wuhan, termasuk Institut Virologi Wuhan, yang diyakini beberapa ilmuwan sebagai sumber virus yang menyebabkan infeksi pertama di China.

Beberapa anggota SAGO yang diusulkan berada di tim WHO, sebanyak 10 orang yang mempelajari kemungkinan asal-usul di China, termasuk ilmuwan China Yungui Yang dari Beijing Institute of Genomics di Chinese Academy of Sciences.

Baca juga: Selidiki Asal-usul Covid-19, China Bersiap Uji Puluhan Ribu Sampel Darah

Tim akan memulai penyelidikan

Sebuah editorial yang ditulis bersama oleh Tedros yang diterbitkan di Science pada Rabu, mengatakan SAGO akan dengan cepat menilai status studi asal SARS-CoV-2 dan memberi tahu WHO tentang apa yang diketahuinya.

"Semua hipotesis harus terus diperiksa, termasuk studi tentang satwa liar yang dijual di pasar di dalam dan sekitar Wuhan, China (tempat kasus Covid-19 pertama kali dilaporkan pada Desember 2019),” tulis dia.

Selain itu, studi tentang virus mirip SARS virus corona yang beredar pada kelelawar di China dan Asia Tenggara, studi tentang pengambilan sampel biologis prapandemi di seluruh dunia, dan studi kerentanan hewan lainnya.

"Hipotesis laboratorium harus diperiksa dengan hati-hati, dengan fokus pada laboratorium di lokasi di mana laporan pertama infeksi manusia muncul di Wuhan," kata dia.

“Kecelakaan laboratorium tidak dapat dikesampingkan sampai ada cukup bukti untuk membuktikannya. melakukannya dan hasilnya dibagikan secara terbuka,” pungkas Tedros.

Baca juga: Draf Laporan WHO Sebut Ada 4 Skenario Asal Usul Corona, Ini Temuannya

Kasus kematian Covid-19 termuda di Singapura

Singapura melaporkan seorang pria berusia 23 tahun menjadi kematian Covid-19 termuda di negaranya, dengan tambahan 15 orang meninggal akibat komplikasi virus tersebut.

Sebanyak 15 kasus kematian ini terdiri dari delapan pria dan tujuh wanita, termasuk pria 23 tahun yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan pria 34 tahun yang tidak divaksinasi, dengan keduanya mempunyai beberapa komorbid atau penyakit penyerta.

13 orang lainnya yang meninggal, berusia 60-89 tahun, dengan delapan orang tidak divaksinasi dan lima orang divaksin lengkap. Semuanya mempunyai berbagai kondisi medis yang mendasarinya.

Pada Kamis (14/10/2021), negara ini melaporkan 2.932 kasus baru dengan jumlah kematian akibat virus corona naik menjadi 207 orang.

Kasus baru yang dilaporkan, terdiri dari 2.929 infeksi lokal dan tiga kasus impor.

Dituliskan CNA, sebanyak 2.823 kasus berada di fasilitas perawatan masyarakat dan 438 kasus di fasilitas perawatan Covid-19.

Adapun 1.511 pasien yang dirawat di rumah sakit, sebanyak 310 pasien membutuhkan suplementasi oksigen dan 46 lainnya dalam perawatan intensif.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com