Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Hal yang Wajib Dipahami Sebelum Memilih Asuransi, Apa Saja?

Kompas.com - 12/10/2021, 20:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memilih asuransi yang tepat sangat penting, untuk menyiapkan bekal masa depan lebih baik.

Namun, jika kita sudah mempercayakan dan membayar premi secara rutin, ternyata dana yang disiapkan terbatas tidak sesuai harapan, akan menimbulkan rasa kekecewaan.

Lalu, bagaimana cara memilih asuransi yang tepat?

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Andy Nugroho mengatakan, produk asuransi dari beberapa perusahaan memiliki penawaran dan fitur yang mirip.

Oleh karena itu, sebelum memilih perusahaan asuransi mana yang tepat, Andy mengingatkan untuk memahami beberapa poin penting agar calon pelanggan tidak merasa tertipu dengan dana asuransi yang diberikan.

"Produk asuransi dari berbagai macam perusahaan itu sebenarnya mirip-mirip, kurang lebih sama fitur-fitur dan benefit yang ditawarkan," ujar Andy, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/10/2021).

Baca juga: Begini Kronologi Kasus Dana Investasi Jouska hingga CEO Jadi Tersangka

Tips memilih asuransi yang tepat

Berikut tips dari perencana keuangan, cara memilih asuransi yang tepat:

1. Beli polis asuransi karena kebutuhan

Andy mengatakan, beli polis asurasi karena memang membutuhkan, bukan karena merasa tidak enak dengan agen atau marketing yang menawarkan.

2. Pilih agen yang paham produknya

Bila ada banyak agen atau marketing yang memberi tawaran, maka pilihlah agen yang memang memiliki kualifikasi bagus dari segi keilmuan atau pemahaman produknya.

Andy mengatakan, walaupun tidak selalu dan tidak bisa digeneralisasi, cara mengidentifikasi agen yang qualified biasanya dengan mengetahui apakah mereka memiliki gelar sertifikasi perencanaan keuangan seperti CFP, RFP, QWP, AWP, ataupun gelar sertifikasi lainnya.

"Cara lainnya bisa dengan mengetahui apakah mereka sudah mencapai title Million Dollar Round Table (MDRT) yang merupakan title bagi mereka yang sudah mencapai jumlah penjualan tertentu ada atau tidak," ujar Andy.

3. Beli asuransi sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial

Sebab, jika ternyata manfaat perlindungannya terlalu kecil maka bisa jadi kurang melindungi kebutuhan pelanggan, dan bila terlalu besar akan membuat pelanggan membayar terlalu mahal untuk perlindungan yang kurang ia perlukan.

Baca juga: Mengenal Cedera ACL, dari Penyebab hingga Pencegahannya

4. Minta dibuatkan ilustrasi produk

Saat ditawari suatu produk dan ternyata sesuai dengan kebutuhan, maka mintalah untuk dibuatkan ilustrasi produk dan minta dijelaskan cara kerja produk tersebut.

Apabila kurang paham dengan penjelasan yang diberikan ataupun merasa perlu penjelasan tentang isi ilustrasi produk tersebut dari pihak yang lebih netral, minta masukan dari orang yang dianggap paham tentang produk asuransi, atau bila tidak ada bisa ditanyakan ke Perencana Keuangan semisal lewat Direct message di sosial media.

5. Minta skema uang pertanggungan 3-5 tahun

Ketika kita membeli asuransi jiwa, minta agar dibuatkan skema uang pertanggungan sebesar 3 sampai 5 tahun atau minimal 36 kali dari penghasilan bulanan kita.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com