Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Molnupiravir Diklaim Ampuh Obati Covid-19, Ini Kata Epidemiolog

Kompas.com - 04/10/2021, 09:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pil antivirus Molnupiravir yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck & Co diklaim mampu mengurangi separuh risiko kematian atau rawat inap akibat Covid-19.

Melansir Antara, Sabtu (2/10/2021) klaim tersebut didasarkan pada data uji klinis tahap III yang melibatkan 775 pasien dengan gejala Covid-19 ringan dan sedang selama lima hari atau kurang.

Dalam uji klinis tersebut, masing-masing partisipan memiliki setidaknya satu faktor risiko mengalami sakit parah, seperti obesitas atau berusia uzur.

Selama lima hari, sebagian dari partisipan uji klinis tersebut diminta meminum Molnupiravir dua kali sehari di rumah.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Remdesivir, Obat Covid-19 yang Diberikan kepada Donald Trump

Hasil uji klinis

Analisis data menemukan 7,3 persen dari kelompok yang menerima Molnupiravir kemudian dirawat di rumah sakit, dan tak satu pun meninggal setelah 29 hari setelah pemberian obat.

Angka itu hanya separuh dari tingkat rawat inap kelompok pasien yang diberi plasebo, yaitu 14,1 persen. Tercatat juga ada delapan kematian dari kelompok itu.

"(Temuan) ini akan mengubah perbincangan tentang cara menangani Covid-19," kata bos Merck, Robert Davis.

Sementara, para ahli menyebut hasil uji klinis itu sebagai terobosan dalam menangani infeksi virus corona.

"Obat oral antivirus yang mampu mempengaruhi risiko rawat inap sebesar itu akan menjadi game changer," kata Amesh Adalja, akademisi senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins.

Baca juga: Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto, dari Disebut Hoaks hingga Pembodohan

Pendapat epidemiolog soal pil Molnupiravir

Ratusan boks obat untuk penanganan Covid-19 ditemukan ditimbun di gudang penyimpanan obat milik PT ASA di Kalideres, Jakarta Barat, pada 9 Juli 2021.Dok. Humas Polres Metro Jakarta Barat Ratusan boks obat untuk penanganan Covid-19 ditemukan ditimbun di gudang penyimpanan obat milik PT ASA di Kalideres, Jakarta Barat, pada 9 Juli 2021.

Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengatakan, klaim keampuhan pil Molnupiravir tersebut didasarkan pada data uji klinis yang valid.

"Obat ini sebenarnya dari uji klinis awal-awalnya sudah menjanjikan. Dia efektif terhadap keluarga coronavirus. Jadi bukan hanya SARS-CoV-2 (Covid-19) tapi juga SARS-CoV-1, MERS," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/10/2021).

Kendati demikian, Dicky mengatakan bahwa kesimpulan akhir terhadap efektivitas obat Monupiravir dalam mengobati Covid-19 harus menunggu hingga uji klinis selesai dilakukan.

Saat ini, keampuhan obat tersebut baru didasarkan pada hasil uji klinis fase 1 dan 2, serta perkembangan uji klinis fase 3, yang dijadwalkan akan selesai pada pekan awal Oktober ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com