Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Minum Susu Sebelum Tidur Bisa Membuat Kita Lebih Nyenyak?

Kompas.com - 03/10/2021, 21:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Minum susu sebelum tidur dipercaya bisa meredakan kegelisahan, membuat tenang, dan membuat tidur lebih nyenyak.

Tradisi minum susu sebelum tidur sudah ada di berbagai belahan dunia. Beberapa orang percaya akan khasiatnya dalam mengundang kantuk, beberapa lagi berpendapat tradisi itu hanyalah mitos semata.

Semakin maraknya orang yang terkena gangguan tidur, membuat banyak orang mencari pengobatan alternatif dari bahan alami non obat. Salah satunya, minum susu sebelum tidur.

Karena gangguan tidur insomnia sendiri, bisa mengacaukan rutinitas dan aktivitas harian seseorang. 

Mengantuk karena kurang tidur, bisa membuat seseorang tak fokus ketika harus melangkah ke ruangan kerja.

Baca juga: 5 Bahaya Kurang Tidur: Gangguan Pencernaan hingga Menurunkan Kekebalan

Benarkah susu bisa mengundang kantuk?

Dilansir dari Healthline, sebuah penelitian yang dilakukan terhadap binatang dan manusia menunjukkan bahwa produk yang mengandung susu seperti susu murni dan keju, jika dikonsumsi sebelum tidur, memang bisa membantu seseorang tidur lebih nyenyak. 

Meski faktor yang bisa membuat seseorang tidur lebih nyenyak itu tak bisa dipastikan 100 persen berasal dari produk susu yang ada.

Ilustrasi susu.PEXELS/MERAKI PHOTOS Ilustrasi susu.
Beberapa ahli hanya menyimpulkan bahwa beberapa senyawa di dalam susu bisa mengubah komponen kimiawi dalam otak sehingga bisa membuat seseorang lebih tenang dan rileks.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa komponen dalam susu yaitu tryptophan dan melatonin adalah yang bisa mengantar seseorang rileks hingga menuju kantuk.

Tryptophan adalah asam amino yang banyak didapatkan dari berbagai produk pangan. Senyawa ini bisa mendorong produksi serotonin.

Dan serotonin, adalah hormon yang bekerja mengatur mood, menimbulkan ketenangan, dan memacu produksi hormon melatonin atau hormon yang bisa membuat kita tertidur.

Meski begitu, belum ada studi yang memastikan soal berapa takaran susu yang mengandung trytophan dan melatonin cukup banyak sehingga bisa membuat kita cepat mengantuk.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Gangguan Tidur Mengigau

Efek psikologis

Mengenai ritual minum susu sebelum tidur memang melahirkan pro kontra, sehingga beberapa divisi ilmu pun tertarik untuk ikut mempelajarinya. Salah satunya adalah para pakar psikologi.

Ritual minum susu di malam hari bisa menimbulkan efek psikologis menenangkan, sehingga seseorang bisa lebih mudah mendapatkan kantuk.Unsplash/Ben Blennerhasset Ritual minum susu di malam hari bisa menimbulkan efek psikologis menenangkan, sehingga seseorang bisa lebih mudah mendapatkan kantuk.
Para pakar ini menyatakan bahwa kaitan ritual minum susu sebelum tidur dan kemudahan mendapatkan kantuk tak terlalu berhubungan dengan kandungan nutrisi di dalam susu. Melainkan lebih terkait dengan pendekatan psikologis.

Minum susu sebelum tidur dikatakan sebuah ritual malam yang sudah melegenda, sehingga bisa menyugesti seseorang untuk lebih tenang kemudian bisa merebahkan diri dan menuju tidur.

Selain itu, ada pula teori lain. Bahwa minum susu sebelum tidur seperti membalikkan ingatan kita ke masa kecil, di mana kita akan selalu menyesap ASI sebelum akhirnya terpejam. 

Ingatan masa kecil ini yang akan membuat pikiran lebih tenang dan nyaman, seolah memberi sinyal ke otak jika sudah tiba waktunya untuk beristirahat.

Jadi, entah karena nutrisi atau efek psikologisnya, jika Anda memiliki kesulitan berburu kantuk, tak ada salahnya untuk segera menyesap segelas susu hangat menjelang tengah malam.

Baca juga: Terbangun karena Mimpi Terjatuh? Ternyata Ini Artinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com