Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Temuan di Dasar Sumur Neraka Yaman, dari Mutiara hingga Air Terjun

Kompas.com - 03/10/2021, 17:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penjelajah gua dari Oman menjadi orang pertama yang turun ke dasar lubang Sumur Neraka sedalam 367 kaki atau 112 meter di Yaman.

Sumur Neraka atau "Well of Hell" tersebut diyakini banyak orang lokal sebagai pintu gerbang yang dipenuhi jin ke dunia bawah.

Sumur Neraka terletak di tengah gurun dekat Provinsi al Mahra, Yaman bagian timur. Mulut gua memiliki lebar 30 meter dan memiliki kedalaman sekitar 112 meter.

Pada September lalu, dalam sebuah ekspedisi, sekelompok tim yang terdiri dari 10 penjelajah dari Tim Eksplorasi Gua Oman (OCET), mencoba memasuki lubang yang bernama resmi Sumur Barhout tersebut.

"Gairah mendorong kami untuk melakukan ini," kata Mohammed al-Kindi, seorang profesor geologi di Universitas Teknologi Jerman di Oman yang merupakan bagian dari tim OCET, mengatakan kepada AFP, seperti yang dikutip dari Live Science.

"Dan kami merasa bahwa ini adalah sesuatu yang akan mengungkapkan keajaiban baru dan bagian dari sejarah Yaman," imbuh dia.

Saat tim OCET turun ke dasar Sumur Neraka, mereka tiba di permukaan yang tidak rata dan bergerigi ditutupi stalagmit, beberapa di antaranya bahkan memiliki ketinggian hingga 9 meter, menurut Oman Muscat Daily.

Lantas, apa saja yang ditemukan tim ekspedisi di dalam Sumur Neraka tersebut?

Baca juga: Kisah di Balik Plat Tjipetir dari Sukabumi, Tersebar di Banyak Pantai di Eropa

Mutiara gua

Para penjelajah dalam ekspedisi ini juga menemukan dasar gua yang tertutupi mutiara gua, yang juga merupakan jenis speleothems.

Speleothems adalah struktur di gua, seperti stalagmit dan stalaktit, yang terbentuk dari penumpukan mineral secara bertahap, seperti kalsium karbonat, dari air yang menetes.

"Mereka (mutiara gua) terbentuk dari air yang menetes atau mengalir sebagai lapisan mineral konsentris, biasanya di sekitar semacam nukleus," ahli geologi di Western Illinois University, pakar dalam mutiara gua, Leslie Melim.

"Pada praktiknya, apa pun dapat bertindak sebagai nukleus, apa pun yang ada di gua atau tambang. Karena nukleusnya lepas, mineral dapat tumbuh seluruhnya di sekitar butir, yang memulai pembentukan mutiara," imbuhnya.

Melim mengatakan, mutiara gua adalah sesuatu yang jarang terjadi, dan hanya dapat tumbuh di bagian dasar gua yang benar-benar datar, sehingga inti tidak bergerak.

Baca juga: Video Viral Buah Rambutan Digoreng, Begini Kata Ahli Gizi


Air terjun kecil

Selain mutiara gua, dari dalam lubang raksasa ini, tim juga menemukan air muncul dari beberapa lubang di dinding gua sekitar 65 meter di bawah permukaan.

Itu kemudian menciptakan air terjun kecil, seperti dikabarkan Muscat Daily. Aliran air ini, kata Melim yang kemudian menyediakan tetesan speleothem, stalagmit, dan mutiara gua.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com