Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"I Hate Monday", Kenapa Kita Membenci Hari Senin? Ini Alasan Ilmiahnya!

Kompas.com - 03/10/2021, 19:14 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - "I hate Monday", "Besok udah Senin aja nih", atau tak sedikit yang mengunggah status seperti ini di hari Minggu, "Jangan lupa besok Senin".

Menghadapi Senin seakan menjadi "sesuatu" setelah melewati akhir pekan.

Ungkapan seperti ini seringkali menjadi ekspresi keenggangan diri untuk memulai kembali aktivitas pada hari Senin.

Buktinya, beranjak dari tempat tidur pada Senin pagi mungkin jadi salah satu kegiatan terberat dan tak disambut dengan ceria.

Tahukah Anda, ternyata ada alasan ilmiah kenapa kebanyakan orang "membenci" hari Senin.

Mengutip BBC, kondisi ini muncul karena adanya perbandingan langsung dengan hari sebelumnya.

Baca juga: 5 Cara Sambut Senin dengan Bahagia, Selamat Tinggal I Hate Monday!

Untuk menjelaskan hal ini, kita bisa mengambil contoh hari ulang tahun.

Teman dan keluarga membuat Anda merasa istimewa pada hari bertambahnya usia.

Mereka mengirimi Anda kartu dan memberi kue biasanya merupakan kenangan masa kecil yang dicintai.

Pikirkan kembali, kemudian, ke hari-hari setelah ulang tahun masa kecil Anda.

Meski senang karena adanya hadiah baru, tetapi tidak akan pernah ada kegembiraan yang sama seperti hari sebelumnya.

Perubahan emosional dari Minggu ke Senin

Ilustrasi Senin, hari SeninShutterstock Ilustrasi Senin, hari Senin
Analogi tersebut sedikit memberi gambaran perbedaan antara Minggu dan Senin, tetapi dalam skala yang jauh lebih besar dan diulang setiap pekan.

Itulah yang disebut psikolog sebagai perubahan emosional, dan tidak ada bagian lain dalam seminggu yang mengalami transisi seperti itu.

Kegembiraan hari Minggu yang dihabiskan bersama keluarga atau mengobrol dengan teman-teman segera kontras dengan kembali ke rutinitas bangun pagi, mandi, dan mulai bekerja atau sekolah.

Pergeseran instan itu membuat hari Senin tampak seperti yang terburuk.

Dua hari saat kita dapat mengabaikan rutinitas Senin hingga Jumat pagi dan tidur lebih lama adalah salah satu alasan mengapa melepaskan diri dari kasur pada Senin pagi menjadi hal yang berat.

Penambahan waktu tidur yang kita lakukan pada hari Sabtu dan Minggu, terutama setelah pekan yang melelahkan, dapat berdampak negatif pada jam tubuh Anda.

Tak hanya itu, ketidaksukaan pada pekerjaan juga bisa membuat Senin terasa berat.

Ini bisa dimulai pada Minggu malam dengan perasaan takut dan depresi tentang lima hari ke depan.

Namun, jika memiliki hubungan positif dengan rekan kerja, menghabiskan akhir pekan jauh dari mereka memberikan rasa bertanya-tanya mengenai aktivitas mereka.

Pada 2011, psikolog klinis Profesor Alex Gardner menyebutkan, kerja bisa menjadi tempat terbaik untuk Anda pada hari Senin.

"Karena kami pada dasarnya adalah manusia gua dengan setelan kota. Kami ingin merasa menjadi bagian dari kelompok, jadi kami pergi minum teh untuk mengejar ketinggalan dan kemudian bekerja," kata dia.

Jadi, hubungi kolega Anda sesegera mungkin pada Senin pagi. Kontak pertama itu dianggap bisamembantu Anda menghadapi hari kerja hingga Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Benarkah Taruna TNI Harus Tetap Pakai Seragam Saat Pergi ke Mal dan Bioskop?

Benarkah Taruna TNI Harus Tetap Pakai Seragam Saat Pergi ke Mal dan Bioskop?

Tren
Muncul Pemberitahuan 'Akun Ini Tidak Diizinkan untuk Menggunakan WhatsApp', Begini Cara Mengatasinya

Muncul Pemberitahuan "Akun Ini Tidak Diizinkan untuk Menggunakan WhatsApp", Begini Cara Mengatasinya

Tren
Orang-orang Dekat Jokowi dan Prabowo yang Berpotensi Maju Pilkada 2024, Siapa Saja Mereka?

Orang-orang Dekat Jokowi dan Prabowo yang Berpotensi Maju Pilkada 2024, Siapa Saja Mereka?

Tren
Madu atau Sirup Maple, Manakah yang Lebih Menyehatkan?

Madu atau Sirup Maple, Manakah yang Lebih Menyehatkan?

Tren
Studi Buktikan Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis

Studi Buktikan Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis

Tren
9 Khasiat Bunga Telang untuk Kesehatan, Apa Saja?

9 Khasiat Bunga Telang untuk Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com