Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai 2,8 Persen Sekolah Jadi Klaster Penularan Covid-19, Ini Klarifikasi Kemendikbud Ristek

Kompas.com - 26/09/2021, 19:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kekhawatiran akan munculnya klaster sekolah atau klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas menghantui para orang tua siswa beberapa hari terakhir.

Kekhawatiran itu muncul akibat miskonsepsi masyarakat terhadap laporan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang menyebutkan 2,8 persen satuan pendidikan atau 1.296 sekolah terkait dengan penularan Covid-19.

Mengutip laman resmi Kemendikbud Ristek, 22 September 2021, laporan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Jumeri.

Baca juga: Muncul Klaster Sekolah, Apa yang Harus Dilakukan Saat Terinfeksi Covid-19 di PTM?

Jumeri menjelaskan bahwa sejak awal pandemi 2020 lalu hingga saat ini, total ada 46.580 satuan pendidikan yang telah melaksanakan PTM Terbatas.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 45.284 satuan pendidikan atau 97,2 persen, terlapor aman menjalankan PTM Terbatas.

Sementara, jumlah laporan terkait penularan Covid-19 di satuan pendidikan relatif kecil yaitu 2,8 persen atau 1.296 satuan pendidikan.

“Protokol terkait risiko klaster sekolah ini juga sudah jelas dan ketat diatur di dalam SKB 4 Menteri, termasuk di dalamnya pemerintah daerah menutup sekolah, menghentikan PTM Terbatas, melakukan testing, tracing, dan treatment jika ada temuan kasus positif Covid-19,” kata Jumeri.

Baca juga: Selain PJJ, Adakah Metode Pembelajaran Lain yang Bisa Diterapkan?

Klarifikasi Kemendikbud Ristek

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (25/9/2021) Jumeri meluruskan sejumlah miskonsepsi yang terbentuk di masyarakat mengenai klaster Covid-19 di 2,8 persen satuan pendidikan yang telah melaksanakan PTM terbatas.

1. Data sejak Juli 2020

Pertama, Jumeri menjelaskan bahwa data itu merupakan kompilasi sejak Juli 2020.

"Ya (sejak 2020). Itu bukan berdasarkan laporan satu bulan terakhir, tetapi 14 bulan terakhir sejak tahun lalu yaitu bulan Juli 2020," kata Jumeri, ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/9/2021).

Baca juga: Banyak Klaster Keluarga, Bagaimana Isolasi Mandiri Merawat Saudara yang Positif Covid-19?

2. Tidak tepat disebut klaster

Kemudian, Jumeri meluruskan bahwa penyebutan klaster kurang tepat.

"Angka 2,8 persen satuan pendidikan itu bukanlah data klaster Covid-19, tetapi data satuan pendidikan yang melaporkan adanya warga sekolah yang pernah tertular Covid-19," kata Jumeri.

"Sehingga, lebih dari 97 persen satuan pendidikan tidak memiliki warga sekolah yang pernah tertular Covid-19," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com