Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Baru Menghasilkan Uang dari Twitter yang Bisa Anda Coba

Kompas.com - 26/09/2021, 09:15 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Twitter memiliki cara baru bagi penggunannya untuk menghasilkan uang.

Melansir Kompas.com, Jumat (24/9/2021), aplikasi media sosial ini baru-baru ini meluncurkan Twitter Tips yang awalnya di Amerika Serikat, namun kini sudah bersifat global.

Para pengguna Twitter dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, sudah bisa menggunakan fitur ini.

Fitur Tips di Twitter ini adalah sarana untuk konten kreator Twitter untuk mendapatkan uang dari follower mereka.

Baca juga: Twitter Tips Meluncur di Indonesia, Kreator Bisa Dapat Uang dari Follower

Namun fitur ini baru hadir di perangkat iOS dan rencananya akan mendukung juga untuk Android dalam beberapa minggu ke depan.

Cara menggunakan fitur Tips

Bagi pengguna perangkat iOS, fitur ini bisa dijajal melalui ikon "uang kertas" yang akan muncul di sebelah tombol "following" di laman profil pengguna atau kreator konten Twitter yang dituju. Untuk lebih lengkapnya, silakan lihat gambar di bawah ini:

Ilustrasi ikon uang kertas yang mejeng di sebelah tombol Following di Twitter.Twitter Ilustrasi ikon uang kertas yang mejeng di sebelah tombol Following di Twitter.

Jika pengguna mengetuk ikon "uang kertas" itu, maka ia diberi pilihan platform pembayaran yang tersedia sebagai layanan untuk mengirim uang.

Ada dua opsi pengiriman uang. Pertama pengguna bisa mengirim uang ke pengguna lain. Pengguna juga bisa mengirim uang ke kreator konten favorit mereka di Twitter.

Dengan fitur Tips ini, kreator konten bisa mendapatkan uang dari pengikutnya. Namun agar pengiriman uang itu berhasil, kreator konten harus menautkan akun mereka dengan platform pembayaran yang mendukung.

Untuk saat ini ada beberapa alat pembayaran yang mendukung fitur Tips, antara lain Bandcamp, Cash App, Chipper, Patreon, Razorpay, Wealthsimple Cash, Venmo, GoFundMe, dan PicPay.

Belum ada informasi apakah platform pembayaran itu akan ditambah atau tidak.

Syarat menggunakan Fitur Tips

Fitur Tips ini bisa digunakan pengguna Twitter secara global. Namun ada persyaratan yang harus dipenuhi pengguna sebelum bisa memakai fitur ini.

Melansir Help Twitter, syarat tersebut antara lain:

1. Usia pengguna minimal 18 tahun

2. Pengguna harus mengikuti aturan kebijakan Twitter, mencakup Twitter Rules dan Financial Scams Policy. Di antaranya:

  • Dilarang meminta atau menerima tips untuk mendukung atau mendorong konten yang melanggar Twitter Rules
  • Dilarang meminta atau menerima tips untuk mendukung atau mendorong konten ilegal, melecehkan, ujaran kebencian dan sejenisnya
  • Dilarang menggunakan layanan fitur Tips untuk menipu, tindakan phishing dan perilaku serupa

3. Perilaku dan konten Anda harus sesuai dengan hukum, aturan, dan peraturan yang berlaku, termasuk sanksi, anti korupsi, anti pencucian uang, administrasi publik, penggalangan dana, dan hukum konten.

Baca juga: Sempat Ditutup, Program Centang Biru Twitter Sudah Dibuka Lagi

4. Jika Anda menerima tip dari orang lain, Anda bertanggung jawab untuk membayar pajak atau biaya yang berlaku terkait dengan tip yang Anda terima, dan Anda tunduk pada ketentuan pemroses pembayaran yang Anda gunakan untuk menerima tip.

5. Twitter tidak akan bertanggung jawab atas tip yang mungkin Anda terima atau tidak, termasuk jika Twitter menangguhkan akun Anda atau mencegah Anda meminta atau menerima tip.

(Sumber: Kompas.com/ Penulis: Bill Clinten | Editor: Reska K. Nistanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com