Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Berdamai dengan Covid-19, Singapura Alami Lonjakan hingga Keluarkan Aturan Pembatasan Sosial

Kompas.com - 25/09/2021, 08:00 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Singapura menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang menyebabkan negara itu memberlakukan pembatasan sosial mulai Senin (27/9/2021).

Kebijakan itu diambil setelah negara itu diterpa lonjakan kasus harian Covid-19 yang menembus rekor terbaru di angka 1.457 pada Rabu (22/9/2021).

Sebelumnya, rekor tertinggi kasus corona di Singapura adalah 1.426 pada 20 April 2020.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Pecahkan Rekor, Singapura Kembali Lakukan Pembatasan Sosial

Sementara pada Kamis (23/9/2021), angka infeksi Covid-19 naik menjadi 1.504 kasus. Sebanyak 1.218 di antaranya adalah infeksi lokal dari masyarakat. Sementara 273 kasus berasal dari asrama pekerja asing dan sisanya, 13 orang adalah kasus impor.

Aturan pembatasan sosial Singapura

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, Singapura memberlakukan kebijakan pembatasan sosial selama sebulan hingga 24 Oktober 2021.

Adapun pelakasanaan aturan tersebut sebagai berikut:

1. Jumlah warga yang berkumpul dan bertatap muka dikurangi dari maksimal 5 orang menjadi 2 orang

2. Warga lansia diwajibkan diam diri di rumah dan membatasi kegiatan sosial

3. Bersantap makan di restoran, kafe, food court, tetap diizinkan dengan peserta dikurangi, dari maksimal 5 orang menjadi 2 orang dan mereka sudah divaksinasi.

4. Makan dan minum di kedai kopi atau hawker maksimal 2 orang, baik belum maupun sudah divaksinasi

5. Perusahaan diwajibkan memberlakukan kerja dari rumah (work from home) bagi karyawannya. Sebelumnya, karyawan bisa bekerja di kantor dengan maksimal 50 persen.

6. Pekerja yang tidak bisa bekerja di rumah harus cek rutin Covid-19 seminggu sekali.

7. Belajar tatap muka siswa SMA dihentikan dari 26 September hingga 7 Oktober. Aktivitas belajar kembali dialihka secara daring.

Berdamai dengan Covid-19

Sebelumnya, Singapura mempersiapkan rencana jangka panjang utnuk hidup bersama Covid-19. Negara itu sudah berjuang melawan pandemi selama 18 bulan.

Hidup bersama dengan Covid-19 atau new normal itu disampaikan tiga menteri yang tergabung dalam Satgas Covid-19 Antar-Kementerian Singapura dalam kolom opini The Straits Times, Kamis (24/4/2021).

Baca juga: Singapura Persiapkan Hidup bersama Covid-19, Bagaimana Indonesia?

Menteri Industri dan Perdangan Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung.

Mereka mengatakan bahwa virus corona penyebab Covid-19 diyakini tidak akan dapat dilenyapkan dan akan menjadi endemik. (Sumber: Kompas.com/ Penulis: Kontributor Singapura, Ericssen, Luthfia Ayu Azanella | Editor: Aditya Jaya Iswara, Rizal Setyo Nugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com