Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 20 September: AS Batasi Vaksin Booster | Peringatan Gelombang Ketiga di Indonesia

Kompas.com - 20/09/2021, 10:22 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona di dunia masih terjadi. Banyak negara melaporkan kasus baru Covid-19 di wilayahnya.

Berdasarkan data dari Worldometers, Senin (20/9/2021) pagi, virus corona SARS-CoV-2 telah menginfeksi sebanyak 229.257.858 orang di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 205.878.920 orang telah dinyatakan sembuh, dan sedikitnya 4.704.851 orang di seluruh dunia meninggal akibat SARS-CoV-2 tersebut.

Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini, disusul India dan Brazil.

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia:

  • AS: 42.899.493 kasus, 691.876 meninggal dunia, 32.503.536 sembuh
  • India: 33.477.819 kasus, 445.165 meninggal dunia, 32.707.589 sembuh
  • Brazil: 21.239.783 kasus, 590.752 meninggal dunia, 20.280.294 sembuh
  • Inggris: 7.429.746 kasus, 135.203 meninggal dunia, 5.981.684 sembuh
  • Rusia: 7.274.928 kasus, 198.218 meninggal dunia, 6.498.682 sembuh.

Baca juga: Update Corona 19 September: Kasus Harian Singapura Lewati 1.000, Tertinggi Sejak April 2020

Indonesia

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis COVID-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis COVID-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Grafik angka kasus harian Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren penurunan. Kendati demikian, sebaran infeksi masih terus terjadi.

Hingga Senin (20/9/2021) pagi, total kasus Covid-19 di Indonesia tercatat 4.190.763 kasus dan berada di urutan ke-13 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Dari total kasus tersebut, 3.989.326 di antaranya dinyatakan sembuh. Sementara itu, angka virus corona di Indonesia telah menyebabkan 140.468 kematian.

Hingga saat ini, masih ada 60.969 kasus aktif di Indonesia.

Meski angka kasus harian menurun, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memperingatkan gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang berpotensi terjadi di Indonesia.

"Kita harus waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan agar kita tidak menyusul third wave atau lonjakan ketiga dalam beberapa bulan ke depan," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/9/2021).

Dicky Budiman, dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University di Australia, mengatakan, gelombang ketiga corona sangat mungkin terjadi.

Hal ini karena adanya varian-varian yang terus berkembang, sementara mayoritas masyarakat Indonesia belum mempunyai imunitas untuk melawan virus atau tingkat vaksinasi yang masih cukup rendah.

“Dalam artian imunitas itu dari vaksin, vaksinasi dosis penuh, apapun vaksinnya. Ini kan 80 persenan (masyarakat) masih rawan karena belum mendapat vaksin,” kata Dicky, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (19/9/2021).

Baca juga: Studi: Virus Corona Berkembang Baik di Udara, Masker Longgar Rawan Tembus

Vaksin booster untuk lansia di Amerika Serikat

Ilustrasi: seroang perempuan mengenakan masker di Manhattan, New York, AS.Shutterstock/Ivan Marc Ilustrasi: seroang perempuan mengenakan masker di Manhattan, New York, AS.
Badan Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan suntikan booster vaksin Covid-19 untuk orang di atas usia 65 tahun dan mereka yang berisiko tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com