Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 17 September: Long Covid-19 Varian Delta Tak Pengaruhi Anak-anak

Kompas.com - 17/09/2021, 08:26 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi masih belum berakhir. Kasus-kasus baru Covid-19 masih terus dilaporkan di berbagai negara.

Hingga Jumat (17/9/2021) pukul 06.00 WIB, virus corona telah menginfeksi 227.760.743 orang secara global.

Data yang disajikan Worldometers menunjukkan sebanyak 204.406.003 kasus telah sembuh dan 4.681.533 lainnya meninggal dunia.

Sejauh ini, berikut lima negara dengan kasus infeksi terbanyak:

  • Amerika Serikat (42.612.885 kasus positif, 32.323.868 sembuh, dan 686.842 meninggal dunia)
  • India (33.380.522 kasus positif, 32.590.868 sembuh, dan 444.278 meninggal dunia)
  • Brasil (21.069.017 kasus positif, 20.173.064 sembuh, dan 589.240 meninggal dunia)
  • Inggris (7.339.009 kasus positif, 5.907.029 sembuh, dan 134.805 meninggal dunia)
  • Rusia (7.214.520 kasus positif, 6.452.398 sembuh, dan 195.835 meninggal dunia)

Berikut update corona 17 September 2021:

Baca juga: UPDATE Corona 10 September: Thailand Uji Coba Tes Covid-19 dengan Keringat dari Ketiak

Perlu penelitian lanjut efek vaksin pada menstruasi

Seorang ahli di Inggris berpendapat bahwa uji klinis vaksin Covid-19 harus mencakup pemeriksaan kemungkinan efek pada siklus menstruasi wanita.

Namun, terdapat bukti respons imun yang dipicu vaksin dan infeksi virus dapat memengaruhi sikus menstruasi untuk sementara.

“Jadi mempelajari efek ini penting,” tulis spesialis reproduksi di Imperial College London Dr. Victoria Male seperti dikutip dari CNN, Jumat (17/9/2021).

Keraguan vaksin di kalangan muda sebagian besar didorong oleh klaim palsu bahwa vaksin corona dapat membahayakan peluang untuk hamil di masa depan.

“Kegagalan untuk menyelidiki secara menyeluruh laporan perubahan menstruasi setelah vaksinasi kemungkinan akan memicu ketakutan ini,” jelas dia.

Menurut Male, jika hubungan antara vaksinasi dan perubahan menstruasi dikonfirmasi, informasi ini akan memungkinkan orang untuk merencanakan siklus yang berpotensi berubah.

“Informasi yang jelas dan terpercaya sangat penting bagi mereka yang mengandalkan kemampuan untuk memprediksi siklus menstruasinya untuk mencapai atau mengindari kehamilan,” terang dia.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Luar Negeri, Bagaimana Cara Verifikasi di PeduliLindungi?

Sementara itu, pada bulan lalu Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat menyampaikan sudah menghabiskan 1,67 juta dollar untuk membantu lima tim peneliti mempelajari efek potensial dari vaksin Covid-19 pada menstruasi.

Institut Kesehatan Anak dan Perkembangan Manusia NIH menyampaikan, banyak faktor yang dapat menyebabkan perubahan sementara dalam siklus mentruasi, yang diatur oleh interaksi kompleks antara jaringan tubuh, sel, dan hormon.

“Respons imun terhadap vaksin Covid-19 dapat memengaruhi interaksi antara sel imun dan sinyal di dalam rahim, yang menyebabkan perubahan sementara dalam siklus menstruasi,” kata Male.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com