Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Makanan yang Bisa Kurangi Efek Samping Usai Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 19/09/2021, 17:15 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Usai vaksinasi Covid-19, beberapa orang mengaku mengalami beberapa efek samping akibat vaksin Covid-19.

Peristiwa ini disebabkan tubuh sedang memberikan respon terhadap vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh Anda.

Sebagian masyarakat mengalami efek samping lokal ringan, seperti nyeri, pegal, kemerahan, dan bengkak usai divaksin.

Sementara efek samping umum lainnya akibat vaksin Covid-19 cukup banyak. Di antaranya ialah kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, demam, dan mual.

Normalnya, efek samping akibat vaksin akan hilang 1 sampai 3 hari setelah dilakukan vaksin.

Namun, banyak pula yang menyatakan tidak merasakan efek samping apapun.

Baca juga: Mengenal Vaksin Pfizer dan Moderna: Efek Samping dan Cara Mengatasinya

 

Ada beberapa makanan yang ternyata dapat mengurangi efek samping tersebut dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Lalu, makanan apa yang baik dan sebaiknya tidak dikonsumsi setelah vaksinasi?

1. Vitamin C

Melansir dari Eating Well, dokter menganjurkan orang yang habis divaksin untuk mengonsumsi makanan bergizi tinggi dan mengonsumsi vitamin C.

Meskipun belum ada penelitian komrehensif tentang kaitan antara makanan dan efektivitas vaksin, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan memenuhi asupan vitamin C.

Vitamin C memang terbukti dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

2. Kacang-kacangan

Pada umumnya, makan makanan olahan dan junk food kurang menyehatkan bagi tubuh. Apalagi usai vaksinasi, mengkonsumsi keduanya sangat tidak disarankan.

Nah, daripada mengonsumsi makanan olahan, lebih baik mengonsumsi makanan utuh seperti kacang-kacangan, ikan, buah dan sayuran.

Baca juga: Kacang-kacangan, Sumber Nutrisi Sahabat Tubuh

Selain itu, mengonsumsi makanan utuh, seperti buah-buahan dan sayuran, akan membantu sistem kekebalan tbuh untuk bekerja secara baik.

Dengan demikian, peradangan yang terjadi dalam tubuh pun akan teratasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com