Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macan Tutul Jawa Terekam Kamera di Gunung Sanggabuana, Karawang

Kompas.com - 19/09/2021, 16:26 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Seekor macan tutul jawa terekam kamera trap berkeliaran di Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat. 

Penemuan itu merupakan hasil ekspedisi Sanggabuana Wildlife Expedition bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi dan sejumlah otoritas terkait dengan konservasi alam.

Wakil Ketua DPR RI Dedi Mulyadi dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (19/9/2021) mengatakan, awalnya pihak Komisi IV menerima hasil temuan tim Sanggabuana Wildlife Expedition yang dilakukan sejak Juli 2020 di jajaran Pegunungan Sanggabuana terkait keberadaan macan tutul jawa.

Menindaklanjuti temuan itu, Dedi pun mendukung tim ekspedisi untuk memantau dengan kamera trap.

Selain itu, pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi ini juga berkoordinasi dengan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir Wiratno untuk menurunkan tim ke Sanggabuana.

Baca juga: Macan Tutul Diduga Berkeliaran di Gunung Lasem Rembang, KLHK Pasang Kamera Pengintai

 

Wiratno, lanjut Dedi, kemudian mendelegasikan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Ahmad Munawir yang datang bersama tim 5 orang serta 20 unit kamera trap.

Kemudian pada Jum’at, 17 September 2021, Dedi bersama tim Sanggabuana Wildlife Expedition dan Kepala Balai TNGHS kembali masuk hutan Sanggabuana untuk memeriksa kamera trap yang dipasang.

Dari 22 kamera trap, waktu itu terpasang 10 unit, 8 unit dari TNGHS dan 2 unit dari Dedi. Kamera trap dengan sensor gerak dan infra merah yang dipasang mantan bupati Purwakarta dan tim Sanggabuana Wildlife Expedition ini ternyata berhasil merekam macan tutul jawa (Panthera pardus melas).

Di salah satu titik pemasangan, dua kamera dipasang berhadapan, satu dengan mode perekaman video dan satu dengan mode perekaman foto.

Dua kamera ini berhasil merekam pergerakan macan tutul jawa pada tanggal 11 September 2021 pukul 05.16.30 WIB.

Selain merekam macan tutul jawa, dari beberapa kamera trap yang dipasang juga berhasil merekam musang, babi hutan, rusa, juga warga masyarakat yang berkegiatan di dalam hutan.

Dihubungi Kompas.com via sambungan telepon, Dedi menjelaskan, pihaknya sengaja memasang kamera trap ini untuk membuktikan keberadaan satwa langka endemik jawa yang ada di gunung Sanggabuana.

Baca juga: Hitung Populasi Macan Tutul Jawa, BBKSDA Pasang 8 Kamera Trap di Pulau Sempu

 

Kegiatan itu sekaligus juga sebagai bentuk dukungan atas penelitian dan kajian yang dilakukan oleh tim Sanggabuana Wildlife Expedition yang sudah dilakukan sejak tahun 2020.

“Jadi temuan dari teman-teman ekspedisi ini perlu dibuktikan secara visual, dan saya turun langsung ke lapangan. Mereka perlu bantuan kamera trap, kita usahakan untuk dibantu. Kekurangannya disuport oleh Pak Dirjen dengan mengirim tim dari Halimun Salak," kata Dedi.

Dedi mengatakan, selama ekspedisi, ia menyaksikan sendiri owa jawa bergelantungan di hutan dan elang jawa terbang di atas hutan gunung Sanggabuana.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com