KOMPAS.com - Vaksin Convidecia sudah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Convidecia pada 7 September 2021.
Izin Penggunaan Darurat Vaksin Convidecia dikeluarkan bersamaan dengan Vaksin Janssen.
Sebelumnya, Badan POM telah mengeluarkan Izin Penggunaan Darurat untuk 7 produk vaksin Covid-19, yaitu Vaksin CoronaVac (Sinovac), Vaksin COVID-19 Bio Farma, Vaksin AstraZeneca, Vaksin Sinopharm, Vaksin Moderna, Vaksin Comirnaty (Pfizer and BioNTech), dan Vaksin Sputnik-V.
Baca juga: Pendaftaran Vaksin Covid-19 Secara Online, Coba di 4 Platform Ini!
Meski telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM, vaksin Convidecia belum tersedia stoknya di Indonesia.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Convidecia belum tiba di Indonesia.
"Belum ada ya," kata Nadia kepada Kompas.com, Jumat (17/9/2021).
Melansir laman BPOM, 7 September 2021, avksin Convidecia merupakan vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnology juga dengan platform Non-Replicating Viral Vector, tetapi menggunakan vector Adenovirus (Ad5).
Vaksin ini diproduksi oleh CanSino Biological Inc, China, dan didaftarkan oleh PT Bio Farma sebagai pemegang izin EUA yang akan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin ini di Indonesia.
Mengutip laman resmi CanSino, vaksin Convidecia mendapatkan persetujuan bersyarat China pada 25 Februari 2021.
Vaksin Convidecia hanya membutuhkan satu suntikan atau satu dosis sebanyak 0,5 mL secara intramuscular.
CanSino mengklaim, setelah 14 hari suntikan, vaksin ini 68,83 persen efektif mencegah semua gejala penyakit Covid-19 dan 95,47 persen efektif mencegah penyakit Covid-19 parah.
Setelah 28 hari, vaksin Convidecia diklaim 65,28 persen efektif mencegah semua gejala penyakit Covid-19 dan 90,07 persen efektif mencegah penyakit parah Covid-19.
Vaksin Convidecia diklaim dapat menginduksi respons imun humoral dan seluler yang signifikan, sehingga memberikan perlindungan ganda. Selain itu, efektivitas biaya juga diklaim lebih baik.
Baca juga: Pendaftaran Vaksin Covid-19 Secara Online, Coba di 4 Platform Ini!
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari pemberian vaksin Convidecia menunjukkan reaksi ringan hingga sedang.
KIPI lokal yang umum terjadi, antara lain:
Sementara itu, KIPI sistemik yang umum terjadi adalah:
Baca juga: Cara Verifikasi jika Suntik Vaksin Covid-19 di Luar Negeri
Melansir laman CanSino, gen yang terkait dengan replikasi virus dihilangkan dari vektor adenovirus tipe 5 yang digunakan di Convidecia sehingga vektor tersebut tidak dapat bereplikasi dalam tubuh manusia.
Urutan gen yang mengkode protein lonjakan Covid-19 (protein S) dimasukkan ke lokasi itu.
Vektor virus berfungsi sebagai pembawa yang mengantarkan urutan gen protein S ke dalam sel.
Setelah memasuki sel, urutan gen ditranskripsi untuk mengekspresikan protein S, yang pada gilirannya berfungsi sebagai antigen yang merangsang sistem kekebalan untuk mengenali virus corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.