Daryono menyampaikan, pada 4 Januari 1840 terjadi gempa Jawa yang memicu tsunami di Pacitan, setelah gempa berakhir.
Selain itu, pada 20 Oktober 1859 kembali terjadi gempa besar di Pulau Jawa yang memicu gelombang tsunami di Teluk Pacitan.
"(Peristiwa ini) menewaskan beberapa orang awak kapal," kata Daryono kepada Kompas.com, Selasa (14/9/2021).
Ia menambahkan, gempa besar Jawa kembali terjadi pada 11 September 1921 dengan kekuatan 7,6 magnitudo.
Pusat gempa ini terletak di zona outer rise selatan Pacitan yang juga memicu tsunami tercatat terjadi di Cilacap, sehingga sangat mungkin tsunami juga terjadi di Pacitan.
Adapun Pacitan kembali diguncang gempa besar pada 27 September 1937.
"Dampak gempa ini mencapai skala intensitas VIII-IX MMI menyebabkan 2.200 rumah roboh dan banyak orang meninggal," papar Daryono.