Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BMKG soal Ramai Isu Tsunami 28 Meter di Pacitan, Jawa Timur

Kompas.com - 14/09/2021, 20:16 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Mitigasi

Sebagai upaya mitigasi, terdapat banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah korban saat terjadi tsunami.

Masyarakat perlu memahami konsep evakuasi mandiri, karena evakuasi mandiri merupakan jaminan keselamatan dari tsunami yang sudah terbukti efektif mampu menyelamatkan masyarakat di Pulau Simeulue sejak ratusan tahun lalu dalam kisah “smong”.

"Hal ini karena saat terjadi gempa kuat, maka saat itu juga masyarakat pesisir harus segera menjauh dari pantai," tegas Daryono.

Untuk mendukung efektivitas proses evakuasi, maka jalur evakuasi harus sudah disiapkan, rambu evakuasi sudah terpasang secara permanen.

Adanya kelengkapan fasilitas ini membuat masyarakat yang melakukan evakuasi akan dengan segera mencapai titik kumpul di tempat evakuasi sementara di daerah yang aman.

Baca juga: Kerap Terjadi Gempa, Begini Cara Jepang Melatih Mitigasi Sejak Dini

Daryono menegaskan, masyarakat tidak boleh abai dengan peringatan dini tsunami yang disebarluaskan oleh BMKG menggunakan multimoda diseminasi.

"Masyarakat harus memiliki sikap swasadar informasi gempa dan peringatan dini tsunami serta memiliki respon yang cepat untuk segera melakukan evakuasi, karena golden time yang cukup singkat," ujarnya.

Selain itu, pemerintah daerah juga harus sigap dan cepat dalam merespon warning tsunami.

Untuk selanjutnya mengaktivasi sirine untuk perintah evakuasi masyarakat pesisir agar segera menjauh dari pantai jika terjadi gempa berpotensi tsunami.

Jika karena satu hal sebagian warga terlambat mengetahui adanya warning tsunami, maka penting bagi masyarakat memahami cara selamat dengan melakukan evakuasi vertikal secepatnya.

Meskipun harus memanjat pohon, memanjat bangunan tower yang tinggi, atau memanjat bangunan tinggi lainnya yang terdekat saat tsunami terjadi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com