Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Vaksin Nusantara Sudah Dipesan Turki 5,2 Juta Dosis

Kompas.com - 31/08/2021, 07:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com – Sebuah informasi yang mengatakan bahwa Turki telah memesan vaksin Nusantara sebanyak 5,2 juta dosis, viral dibagikan oleh sejumlah netizen di media sosial.

Berdasarkan konfirmasi yang dilakukan oleh Kompas.com, informasi tersebut adalah tidak benar.

Dubes RI di Turki dan pihak Kemenkes RI mengatakan, tidak ada informasi yang menyebutkan Pemerintah Turki telah memesan vaksin Nusantara. 

Narasi yang beredar

Salah satu warganet yang membagikan informasi tersebut adalah akun Facebook Arini Renny.

“Bukan hoax nih opung
Vaknus udah dipesan Turki 5,2JT dosis
Ngapain mesti nyuruh China bangun pabrik paksin disini??” tulisnya.

hoaks vaksin nusantaratanngkapan layar Facebook hoaks vaksin nusantara

Konfirmasi Kompas.com

Terkait dengan informasi tersebut mengutip dari Kontan, Senin (30/8/2021) Duta Besar RI untuk Turki Muhammad Iqbal menyampaikan bahwa berdasarkan hasil klarifikasi yang ia lakukan kepada pejabat terkait di Turki, isu pemesanan vaksin nusantara oleh pemerintah Turki tersebut adalah tidak benar.

"Berdasarkan hasil klarifikasi saya kepada otoritas berwenang di Turki dapat dipastikan tidak pernah ada pemikiran, rencana, maupun pembicaraan pemerintah Turki untuk membeli Vaksin Nusantara dari Indonesia," ujar Iqbal.

Ia juga menyebut tidak ada kemungkinan kerjasama lain berkaitan Vaksin Nusantara.

"Tidak ada juga pembicaraan mengenai kemungkinan Uji Klinis Vaksin Nusantara tahap 3 di Turki," kata Dubes.

Pihak Duta Besar juga mengatakan bahwa angka terakhir kasus corona di Turki sudah di bawah 17.000 kasus per hari.

Realisasi vaksinasi corona lengkap atau penyuntikan dosis kedua sudah mencapai 45 persen penduduk dan ditargetkan 70 oersen dalam sebulan ke depan.

"Jadi Turki tidak cocok untuk uji klinis vaksin tahap 3," tandas Iqbal.

Saat ini Turki sendiri sudah mengembangkan 3 jenis vaksin buatan sendiri di mana 2 di antaranya sudah memasuki uji klinis tahap ke 3.

Jawaban Kemenkes

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, pihak Kemenkes mengatakan belum mengetahui terkait informasi yang beredar tersebut.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com