Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Kepemimpinan, Faktor Kunci Transformasi Desa di Indonesia

Kompas.com - 22/08/2021, 20:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DESA punya posisi yang vital terhadap pertumbuhan ekonomi. Terlebih, dengan arah pembangunan nasiona saat ini yang menginginkan kemajuan dari hulu ke hilir.

Desa, sama seperti kota, juga perlu melakukan transformasi digital agar ekonomi semakin baik ke depan dan bisa berkontribusi maksimal dalam pembangunan ekonomi negara Indonesia. Dengan demikian, desa juga perlu digitalisasi.

Akan tetapi, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa transformasi digital tidak lepas dari peran, inovasi dan inisiatif dari pemimpin.

Pemimpin punya peran besar dalam menavigasi perubahan dengan visi, aksi, dan strateginya. Ini tidak bicara dalam konteks pemimpin pemerintahan pusat, tetapi kita bicara perangkat desa, anak muda, dan lain sebagainya.

Pemimpin harus menggerakkan semua sumber daya desa yang dimiliki.

Talenta lokal dalam transformasi digital

Bicara soal talenta lokal, sebelumnya kita harus melihat terlebih dahulu kebutuhan Indonesia akan SDM digital. Indonesia setidaknya membutuhkan 9 juta talenta digital. Ini juga dijustifikasi oleh analisis dari Kemkominfo.

Dikutip dari Republika, Ditjen Aptika Kemkominfo, Bonifasius W. Pudjianto, mengatakan, “Ini yang paling penting, yang mengendalikannya SDM atau human capital. Kita juga melakukan analisis terhadap kebutuhan, ternyata dibutuhkan 9 juta talenta digital selama 15 tahun.”

Melihat jumlah ini, tentu menjadi tantangan yang harus dihadapi negara dalam mengembangkan talenta lokal.

Berdasarkan Digital Competitiveness Index 2020, kemampuan digital Indonesia berada di peringkat 56 dari 63.

Ada banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan jika ingin mencapai angka 9 juta itu. Terlebih, Indonesia dituntut kondisi pasar yang saat ini permintaan tenaga kerja digital tinggi.

Indonesia tentu memiliki beberapa cara untuk meningkatkan jumlah talenta digital. Misalnya, Kemkominfo telah mengeluarkan Digital Talent Scholarship yang bertujuan mencetak individu dengan kemampuan digital yang baik melalui pelatihan selama tiga bulan.

Selain itu, ada juga program desa digital yang juga dikembangkan Kemkominfo pada 2019 yang bertujuan memeratakan akses internet ke desa-desa, khususnya yang tertinggal.

Namun, program-program tersebut baru dirasakan dampaknya ketika telah berjalan beberapa tahun. Akan tetapi, Indonesia punya potensi demografi yang bisa dimaksimalkan.

Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan BPS tahun 2020, Indonesia memiliki generasi digital native yang masif. BPS menemukan bahwa generasi milenial berjumlah 69,90 juta. Sedangkan generasi Z berjumlah 75,49 juta.

Apabila dijumlahkan, generasi digital native ini berjumlah 145,39 juta. Angka ini menjadi potensi yang sangat besar untuk dimaksimalkan. Terlebih, kedua generasi ini telah terbiasa menggunakan teknologi.

Selain itu, Indonesia juga akna mengalami bonus demografi yang kiranya akan membuat Indonesia dipenuhi talenta muda berbakat dan luar biasa.

Momentum bonus demografi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, terutama jika menginginkan desa sebagai tulang punggung ekonomi bangsa. Indonesia perlu memanfaatkan semua sumber daya yang ada, baik itu lokal, regional, maupun nasional.

Perangkat desa penggerak transformasi digital

Peran perangkat desa menjadi sangat penting dalam menggerakkan desa menjadi desa digital. Tentu, perangkat desa ini harus dibekali dengan kemampuan digital, baik soft skill maupun hard skill.

Oleh karena itu, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar 30,1 triliun untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia. Salah satu aspek dari pembiayaan ini adalah percepatan pembangunan SDM.

Menurut Lanuk (2021), perangkat desa merupakan instansi dinamis yang siap menghadapi perubahan mendadak seperti perubahan aturan perizinan maupun menghadapi kebutuhan yang akan datang yang dibuktikan dengan selalu diadakannya evaluasi kinerja dan keterbukaan menerima ide-ide baru guna meningkatkan kinerja instansi.

Dari definisi ini, kita bisa menyimpulkan bahwa perangkat desa pada prinsipnya siap untuk mengalami perubahan, mengalami transformasi dalam internalnya guna meningkatkan kinerja.

Digitalisasi menjadi salah satu aspek perubahan yang pastinya akan memengaruhi bagaimana mereka akan bekerja nantinya, khususnya di bidang administrasi dan pelayanan publik.

Terlebih, peran perangkat desa tidak bisa dipandang sebelah mata. Apabila perangkat desa tidak siap menghadapi perubahan, maka akan memengaruhi bagaimana pelayanan publik di dalam desa.

Ada satu contoh menarik meskipun bukan dalam skop desa, melainkan kabupaten, yang bisa kita maknai dalam konteks transformasi digital.

Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang terbilang sukses melakukan transformasi digital. Proses mereka dimulai pada 2010 dan mengupayakan transformasi digital di segi administrasi, pelayanan publik, dan juga penyusunan anggaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com