Orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan kelompok lansia, memiliki risiko keparahan penyakit lebih tinggi.
O'Brien mengatakan bahwa vaksin tetap penting karena bisa melindungi orang lain, terutama mereka yang rentan mengalami gejala Covid-19 yang parah.
Ketika seseorang yang telah divaksin terinfeksi, virus corona tidak akan bertahan lama, sehingga risiko penularan menjadi lebih rendah.
"Jika Anda terinfeksi, Anda sebenarnya melepaskan virus itu untuk jangka waktu yang lebih singkat daripada jika Anda tidak divaksinasi," tutur O'Brien.
Ia menjelaskan, ketika orang yang sudah divaksinasi terinfeksi Covid-19, maka virus yang ada di hidung dan di bagian belakang tenggorokan jumlahnya relatif lebih sedikit.
"Ada lebih sedikit kepadatan virus dalam diri Anda dan risiko Anda menularkannya ke orang lain lebih kecil," imbuh dia.
Baca juga: Manfaat Vaksin Covid-19 yang Penting Diketahui
Tidak ada vaksin yang digunakan di Amerika Serikat (AS) atau Eropa yang 100 persen efektif dalam mencegah infeksi.
Diberitakan CNBC, Senin (10/8/2021), seorang ahli virologi di Fakultas Kedokteran Universitas Warwick di Inggris Profesor Lawrence Young, mengatakan bahwa kasus Covid-19 pada orang yang divaksinasi penuh adalah pengingat bahwa tidak ada vaksin yang 100 persen efektif.
Young mengatakan, akan selalu ada individu yang rentan terhadap infeksi dan keparahan penyakit.
Selain itu, ada faktor lain yang mempengaruhi, yaitu kekebalan tubuh dan infeksi 'terobosan'.
"Kita masih belum tahu berapa lama kekebalan protektif yang diinduksi vaksin bertahan. Ini sangat mungkin menjadi faktor pada orang tua dan orang yang lebih rentan yang divaksinasi di awal program peluncuran vaksin," katanya.
Baca juga: 3 Manfaat Vaksin Covid-19, Salah Satunya Cegah Gejala yang Parah