Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
"Keberadaan pusat tekanan tinggi di wilayah tersebut memicu peningkatan kecepatan angin di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Indonesia bagian Selatan ekuator termasuk wilayah NTT," ucap Guswanto.
Menurut dia, kondisi dinamika atmosfer tersebut dapat memberikan dampak cukup signifikan pada timbulnya angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan di sekitar NTT.
Angin kencang yang saat ini terjadi di wilayah NTT masih dapat terjadi hingga beberapa hari ke depan.
"Namun demikian, angin kencang yang terjadi saat ini bukan badai atau siklon sebagaimana Siklon Tropis Seroja yang terjadi di NTT pada awal April lalu," tegas Guswanto.
Informasi yang menyebutkan badai dari Australia akan menerjang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah tidak tepat.
Faktanya, sampai saat ini, tidak terdeteksi potensi badai tropis di wilayah Selatan Indonesia, khususnya NTT maupun di sekitar Australia.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terbaru, teridentifikasi adanya pola pusat tekanan tinggi di wilayah benua Australia bagian Selatan dengan tekanan udara hingga mencapai 1.034 mb.
Keberadaan pusat tekanan tinggi di wilayah tersebut memicu peningkatan kecepatan angin di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Indonesia bagian Selatan ekuator termasuk wilayah NTT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.