Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus Minus Menggoreng dengan Air Fryer: Lebih Sehat atau Tidak?

Kompas.com - 01/08/2021, 11:45 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Kesadaran untuk menjalani gaya hidup sehat membuat masyarakat melirik air fryer sebagai alternatif pengganti metode penggorengan biasa. 

Air fryer merupakan alat dapur untuk menggoreng berbagai makanan tanpa atau dengan sedikit minyak. Sebut saja daging, ayam, nugget, kentang, sampai kue kering.

Alat ini menjanjikan kelebihan yang tidak dimiliki oleh wajan. Apalagi air fryer disebut bisa menghasilkan tekstur sama renyah dengan menggoreng biasa hanya dengan satu sendok makan minyak saja.

Kendati sama-sama bisa menghasilkan tampilan dan tekstur renyah pada masakan, cara kerja air fryer berbeda dengan penggorengan biasanya.

Air fryer bekerja dengan meniup dan mengedarkan udara panas di sekeliling makanan sehingga bisa matang dengan cepat. Cara kerja tersebut mirip dengan oven konveksi.

Cara ini juga menghasilkan reaksi kimia yang disebut efek Maillard. Efek ini terjadi ketika asam amino dan sebuah gula pereduksi bereaksi dalam suhu yang tinggi, sehingga menyebabkan perubahan warna dan rasa makanan.

Kelebihan Air Fryer

Tak pelak, hasil gorengan dengan air fryer disebut sebagai gorengan yang lebih sehat karena lebih minim lemak dan kalori.

Makanan yang digoreng umumnya mengandung lebih banyak lemak dan kalori daripada teknik memasak lainnya. Sebagai ilustrasi, dada ayam yang digoreng dengan minyak banyak mengandung lebih banyak lemak sekitar 30 persen daripada ayam panggang.

Baca juga: Resep Muffin Sehat Berserat dengan Air Fryer untuk Camilan Lebaran

Sejumlah produsen air fryer mengklaim, alat memasak modern ini bisa mengurangi kandungan lemak gorengan sampai 75 persen. Jumlah lemak tersebut dapat menurun dengan signifikan karena penggunaan minyak dalam masakan.

Untuk perbandingan, resep gorengan (deep fried) umumnya membutuhkan tiga cangkir (750 mililiter) minyak goreng. Sedangkan untuk air fryer, kebutuhan minyaknya satu sendok makan (15 mililiter).

Itu berarti, gorengan biasa membutuhkan minyak 50 kali lebih banyak ketimbang gorengan yang dimasak dengan air fryer.

1. Memangkas kalori, menguntungkan diet

Menurut Mayo Clinic, memasak dengan air fryer dapat memangkas kalori sampai 80 persen ketimbang menggoreng biasanya. Konsumsi makanan tinggi kalori dapat membuat berat badan melonjak dan meningkatkan risiko obesitas.

Terlebih lagi untuk yang tengah berusaha menurunkan berat badan, Anda harus bisa menjaga agar kalori yang masuk dari makanan lebih sedikit dibandingkan kalori atau energi yang dikeluarkan.

Dengan mengolah makanan dengan air fryer, kalori yang dikonsumsi jadi jauh berkurang.

2. Mengurangi senyawa berbahaya

Selain tinggi lemak dan kalori, makanan yang digoreng dalam rendaman minyak dapat memicu pembentukan senyawa berbahaya seperti akrilamida. Akrilamida terbentuk dari makanan kaya karbohidrat yang dimasak dalam suhu tinggi seperti saat digoreng.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com